REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Penyebaran kasus baru Covid-19 di China kian meluas. Saat ini, setidaknya 20 provinsi di sana sudah melaporkan infeksi baru di wilayah mereka.
Dilaporkan Bloomberg, China melaporkan 68 kasus lokal baru pada Jumat (5/11) ditambah 22 infeksi asimtomatik. Provinsi Heilongjiang menyumbang lebih dari sepertiga dari total kasus. Wilayah itu menjadi pusat gelombang baru Covid-19 setelah klaster misterius muncul di kota perbatasan utara Heihe.
Kasus-kasus baru Covid-19 di China dipicu varian Delta yang sangat menular. Hampir 800 orang telah dinyatakan terinfeksi dalam tiga pekan terakhir. Karena sudah menyebar ke 20 provinsi, saat ini China menghadapi wabah terluas sejak Covid-19 pertama terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.
Meski angka infeksi baru masih relatif kecil dibandingkan Barat, China tetap mengambil tindakan pencegahan yang tegas dan cepat. Ia melakukan pengujian massal setiap ada satu kasus baru terdeteksi.
Semua orang yang kemungkinan melakukan kontak dengan warga positif harus menjalani karantina. China pun membatasi transportasi dari lokasi penemuan kasus ke daerah lain guna memutus kemungkinan penularan.
Beijing tak melaporkan kasus baru selama dua hari terakhir. Hal itu terjadi setelah otoritas di sana menerapkan pembatasan ketat, termasuk menghentikan kereta masuk dari lebih 23 lokasi yang telah melaporkan infeksi baru Covid-19.
Selain Beijing, banyak pemerintah kota di China telah mendesak warga untuk tidak melakukan perjalanan lintas-provinsi. Mereka pun melarang perjalanan non-esensial dari kotanya masing-masing. Sejauh ini China sudah mencatatkan 97.501 kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 4.636 jiwa.