REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis menetapkan status waspada tinggi flu burung di seluruh negeri. Saat ini, diketahui virus flu burung sudah menyebar ke seluruh Eropa.
Melansir reuters, Jumat (5/11), langkah itu akan memperpanjang keharusan pemeliharaan unggas di dalam ruangan. Ini menjadi sebuah langkah yang sudah diterapkan di daerah tertentu sejak September.
"Sejak awal Agustus, 130 kasus atau klaster flu burung ditemukan pada hewan liar atau di peternakan di Eropa," tulis Kementerian Pertanian Prancis lewat pernyataan, dikutip Jumat.
Pihaknya menambahkan bahwa tiga kasus flu burung audah teridentifikasi di kawanan burung belakang halaman di timur laut Prancis. Dengan demikian, langkah pencegahan yang diperketat akan diterapkan untuk melindungi peternakan unggas.Namun, kewajiban pemeliharaan unggas di dalam ruangan akan disesuaikan, yakni dengan memperhitungkan kegiatan produksi seperti metode beternak jelajah bebas.
Langkah yang diambil oleh otoritas Prancis tersebut tidak akan mengancam status bebas flu burung negara tersebut pada awal September pasca gelombang flu burung sebelumnya. Hingga kini, Prancis telah memusnahkan sekitar 3 juta burung pada musim dingin lalu di kawasan peternakan bebek di wilayah barat daya saat otoritas bergulat dengan penyebaran virus dari burung liar ke kawanan unggas.
Di tempat lain di Eropa, otoritas Belanda pada pekan lalu memerintahkan peternakan komersial agar mengurung semua ternak. Hal itu dilakukan setelah kasus flu burung dilaporkan di sebuah peternakan.