Senin 08 Nov 2021 07:15 WIB

Joe Biden Kutuk Percobaan Pembunuhan PM Irak

Kediaman PM Mustafa al-Kadhimi yang berada di Baghdad menjadi sasaran serangan drone.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joe Biden.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk keras serangan pesawat nirawak (drone) berbahan peledak ke kediaman Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi. Dia meminta, segenap elemen Irak tetap tenang dan menahan diri.

“Saya mengutuk keras serangan teroris yang menargetkan kedaiaman Perdana Menteri Irak al-Kadhimi. Saya lega, Perdana Menteri tidak terluka dan memuji kepemimpinan yang telah dia tunjukkan dalam menyerukan ketenangan, pengekangan, dan dialog guna melindungi lembaga-lembaga negara serta memperkuat demokrasi yang sangat layak diperoleh rakyat Irak,” kata Biden dalam sebuah pernyataan tertulis pada Ahad (7/11).

Biden mengungkapkan, dia telah menginstruksikan tim keamanan nasionalnya untuk menawarkan bantuan yang sesuai ke otoritas Irak. AS berharap dapat membantu proses penyelidikan aksi penyerangan tersebut.

Kediaman al-Kadhimi, yang berada di Zona Hijau, Baghdad, menjadi sasaran serangan drone bersenjata pada Sabtu (6/11) malam. Terdapat tiga drone yang dikerahkan. Dua di antaranya berhasil ditembak jatuh pasukan keamanan. Sementara yang ketiga menghantam kediaman al-Kadhimi.

Al-Kadhimi berhasil selamat dan tak mengalami cedera apa pun. Namun enam anggota pasukan pengawal al-Kadhimi mengalami luka-luka. Kantor Perdana Menteri Irak, pada Ahad (7/11), merilis video yang menunjukkan al-Kadhimi memimpin pertemuan dengan komandan keamanan tinggi guna membahas insiden penyerangan itu.

“Serangan teroris pengecut yang menargetkan rumah perdana menteri tadi malam dengan tujuan membunuhnya adalah penargetan serius negara Irak oleh kelompok-kelompok bersenjata kriminal,” kata kantor Perdana Menteri Irak.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke kediaman al-Kadhimi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement