Sabtu 13 Nov 2021 02:11 WIB

Jerman Kutuk Pembicaraan Serbia Bosnia Soal Pemisahan Diri

Jerman sebut seruan agar bagian-bagian Bosnia memisahkan diri tidak bertanggung jawab

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Petugas polisi berjalan di dekat lukisan dinding mantan kepala militer Serbia Bosnia Ratko Mladic di Beograd, Serbia, Selasa, 9 November 2021. Jerman sebut seruan agar bagian-bagian Bosnia memisahkan diri tidak bertanggung jawab. Ilustrasi.
Foto: AP/Darko Vojinovic
Petugas polisi berjalan di dekat lukisan dinding mantan kepala militer Serbia Bosnia Ratko Mladic di Beograd, Serbia, Selasa, 9 November 2021. Jerman sebut seruan agar bagian-bagian Bosnia memisahkan diri tidak bertanggung jawab. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Seruan agar bagian-bagian Bosnia memisahkan diri atau melemahkan negara Balkan itu adalah tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima. Demikian kata seorang pejabat Jerman seraya menyebut politisi Serbia Bosnia Milorad Dodik sebagai pelakunya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Andrea Sasse mengatakan situasi di Bosnia, di mana Dodik, salah satu dari tiga anggota kepresidenan Serbia Bosnia, menyerukan federasi yang seimbang untuk lebih didesentralisasi, akan dibahas oleh menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin.

Baca Juga

"Seruan untuk memisahkan diri dan langkah-langkah untuk melemahkan seluruh negara itu, terutama dari Republika Srpska dan dari Milorad Dodik, anggota kepresidenan Serbia yang beranggotakan tiga orang sama sekali tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima," kata Sasse.

"Ini membahayakan stabilitas tidak hanya Bosnia-Herzegovina tetapi juga seluruh kawasan," katanya dalam konferensi pers reguler pemerintah.

Bosnia disusun menjadi federasi multi-etnis sebagai bagian dari resolusi pecahnya Yugoslavia menjadi tujuh negara penerus. Pemecahan terjadi dalam serangkaian perang yang merenggut lebih dari 100 ribu jiwa dan berlangsung selama sebagian besar tahun 1990-an.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement