REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, negaranya akan melanjutkan pembicaraan dengan Iran. Putaran negosiasi antara dua rival regional diharapkan dapat digelar dalam waktu dekat.
Dalam wawancara dengan France24 pada Sabtu (13/11), Pangeran Faisal mengungkapkan, dalam empat putaran pembicaraan sebelumnya, kedua negara masih dalam tahap penjajakan dan eksplorasi. Namun aspek substansial dalam hubungan bilateral belum dibahas.
Kendati demikian, Pangeran Faisal menyebut, kedua negara berkomitmen untuk tetap terlibat. Dalam wawancara tersebut, dia turut menyampaikan keberatan Saudi atas dilanjutkannya pembicaraan pemulihan kesepakatan nuklir 2015 antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Pangeran Faisal menyinggung tentang “muslihat” Iran atas kegiatan nuklirnya di masa lalu.
Pada awal Oktober lalu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengungkapkan, pembicaraan rekonsiliasi yang dijalin negaranya dengan Arab Saudi telah mencapai beberapa kesepakatan. Dia menyebut proses tersebut bergerak ke arah yang tepat.
“(Iran) dan Arab Saudi telah mencapai kesepakatan di beberapa bidang,” kata Amir-Abdollahian dalam sebuah konferensi pers di Beirut, Lebanon, pada 8 Oktober lalu, dikutip laman Al Arabiya.
Dia menekankan, pembicaraan antara Iran dan Saudi adalah untuk kepentingan kawasan. “Iran dan Arab Saudi merupakan dua negara penting yang memainkan peran penting dalam menstabilkan keamanan di kawasan,” ujarnya.