REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Polisi Inggris mengidentifikasi tersangka di balik ledakan yang membakar taksi di luar sebuah rumah sakit di Liverpool pada Ahad (14/11). Ledakan itu dinyatakan pihak berwenang sebagai insiden teroris.
Polisi mengatakan Emad Al Swealmeen yang tewas dalam ledakan itu, naik taksi di kota Inggris utara dan meminta diantar ke rumah sakit berjarak sekitar 10 menit. Ledakan itu terjadi di dalam mobil saat mendekati titik turun di depan Rumah Sakit Wanita Liverpool. Sopir taksi dirawat karena cedera dan dibebaskan setelah mendapat perawatan medis.
Inggris pun telah meningkatkan tingkat ancaman nasionalnya. Menteri Dalam Negeri Priti Patel mengatakan, ledakan di kota Inggris utara itu adalah insiden fatal kedua dalam satu bulan setelah penusukan hingga kematian anggota parlemen David Amess.
Ledakan itu terjadi tepat sebelum pukul 11:00, ketika kebaktian Hari Peringatan untuk memperingati kematian perang diadakan di Katedral Liverpool di dekatnya. Polisi sedang menyelidiki apakah peristiwa itu terkait.
Kepala Detektif Inspektur Andrew Meeks dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Polisi Greater Manchester menyatakan polisi sedang mencari dua tempat yang terkait dengan Al Swealmeen dan telah menemukan barang-barang penting.
"Sekarang kami telah merilis namanya, informasi apa pun yang mungkin dimiliki publik tentang Al Swealmeen, sekecil apa pun, mungkin sangat membantu kami," katanya.
Walikota Liverpool Joanne Anderson sebelumnya menggambarkan tindakan sopir taksi bernama David Perry tersebut sebagai tindakan heroik. Laporan BBC mengatakan dia telah mengunci penumpang di dalam kendaraan.