REPUBLIKA.CO.ID, MINSK - Para migran yang menunggu di pos pemeriksaan di perbatasan Belarus-Polandia kembali ke kamp-kamp di kawasan hutan Selasa, sementara migran lainnya pergi ke pusat logistik dan bersiap untuk bermalam.
Sekitar 2.000 migran, termasuk perempuan dan anak-anak, yang meninggalkan kamp pada Senin menuju perbatasan barat dengan Polandia menunggu di pos pemeriksaan perbatasan Bruzgi-Kuznitsa.
Sumber-sumber keamanan Polandia mencoba menghalau para migran yang berusaha melintasi penghalang.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah memerintahkan Kantor Gubernur Grodno untuk menyiapkan tempat bagi para migran untuk bermalam. Beberapa migran menetap di pusat logistik yang menyedikan tempat tidur, selimut, dan makanan.
Kementerian Kesehatan Belarusia mengatakan telah mengirim tim medis ke daerah tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belarusia Anatoly Glaz menuduh Polandia "secara langsung memprovokasi insiden perbatasan".
Sementara itu, 170 migran di perbatasan mengajukan permohonan ke Kedutaan Besar Irak di Minsk untuk kembali ke Irak, menurut sumber Kementerian Luar Negeri Irak.