Kamis 18 Nov 2021 05:59 WIB

Petani Bantu Evakuasi Sapi Saat Banjir Kanada

Banjir melanda provinsi British Columbia, Kanada.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani membantu evakuasi saat banjir di Kanada.
Foto: reuters
Petani membantu evakuasi saat banjir di Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, ABBOTSFORD  -- Armada perahu motor, kano, sampan, dan jet-ski yang dipimpin oleh para petani berlomba untuk mengevakuasi lusinan sapi yang terperangkap dari perairan dingin saat banjir melanda provinsi British Columbia, Kanada. Setelah sebulan diguyur hujan, dalam dua hari hujan deras memicu banjir yang meluas. Tanah longsor melanda kota-kota di seluruh provinsi.

Daerah yang terkena dampak paling parah adalah Abbotsford, salah satu kota terbesar di provinsi ini berdasarkan luas lahan. Sekitar setengahnya adalah pertanian. Petani dan penduduk bergegas menyelamatkan ternak karena air dengan cepat naik di atas kepala hewan, bahkan mengerahkan hovercraft.

Baca Juga

Mereka mempertaruhkan hidup sendiri untuk menyelamatkan hewan dengan pemerintah kota memerintahkan evakuasi. Desakan itu akibat kekhawatiran bahwa stasiun pompa air bisa gagal dan membanjiri daerah tersebut.

Lusinan orang menggunakan halter dan perahu motor kecil untuk mengangkat ternak yang ketakutan berenang ke tempat yang aman dan kemudian memuatnya ke trailer yang lebih besar. "Ini adalah bencana," kata Walikota Abbotsford Henry Braun.

 
"Ketika saya melihat anak sapi yang berada di bawah air dan mereka melemparkannya ke perahu untuk menyelamatkannya, di satu sisi itu menghancurkan hati saya. Di sisi lain, saya sangat terkesan dengan komunitas pertanian kita yang bersatu untuk membantu satu sama lain," katanya.

Banyak pertanian berada di dataran rendah Sumas Prairie, yang tercipta dari pengeringan danau hampir seabad yang lalu. Wilayah ini dibanjiri banjir besar saat Sungai Sumas meluap di malam hari. Banjir menjebak ratusan pengendara dan memutus akses ke pelabuhan terbesar Kanada dan semua jaringan jalan raya Metro Vancouver ke seluruh negeri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement