Jikji terdiri dari dua jilid. Hanya satu buku dari jilid kedua yang saat ini ada dan disimpan di perpustakaan Prancis.
Pada 2001, Jikji dikukuhkan oleh Unesco sebagai buku tertua di dunia yang dicetak dengan jenis logam yang bisa digerakkan. Jikji pun dimasukkan dalam Program Memori Dunia.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Cheongju beberapa kali telah meminta perpustakaan nasional Prancis untuk meminjamkan Jikji, tetapi selalu ditolak. Mengingat Jikji bukan properti budaya yang dijarah, Korea Selatan tidak bisa menuntut pengembaliannya.
Jikji diketahui diperoleh Collin de Plancy, menteri Prancis pertama di Korea ketika bertugas di negara itu antara akhir 1880-an hingga awal 1890-an. Buku itu kemudian berpindah tangan ke kolektor Prancis, Henri Vever, ketika dilelang di Paris pada 1911. Jikji disumbangkan ke perpustakaan nasional Prancis pada 1952.