REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang mempertimbangkan pengiriman senjata tambahan ke Ukraina. Ini merupakan respons atas dugaan kegiatan militer Rusia di wilayah perbatasan dua negara tersebut.
Selain senjata tambahan, AS juga berencana mengirim penasihat militer ke Ukraina. Diantara senjata yang ditambahkan adalah rudal anti-tank, hingga anti-armor Javelin baru, serta mortir.
"Sistem pertahanan udara, seperti rudal stinger juga sedang dipertimbangkan," ujar laporan dari sumber Pemerintah AS, dilansir Tass, Selasa (23/11).
Departemen Pertahanan AS juga mendesak agar beberapa peralatan militer seperti Mi-17 dikirim ke Ukraina. Ini merupakan sebuah helikopter Rusia yang awalnya dibeli Amerika untuk diberi kepada Afghanistan.
Meski demikian, sejumlah pihak dilaporkan khawatir atas rencana pengiriman senjata tambahan dari AS ke Ukraina. Hal itu karena langkah ini dapat dinilai oleh Rusia sebagai eskalasi besar.
Sebelumnya, Pemerintah AS mengungkapkan kekhawatiran atas dugaan Rusia mempersiapkan invasi ke Ukraina. Hal ini diklaim berdasarkan data rahasia yang diperoleh oleh Washington.