REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melakukan perjalanan ke Maroko pada Selasa (23/11) malam waktu setempat. Ini merupakan kunjungan resmi pertama seorang kepala pertahanan Israel ke negara tersebut.
“Ini adalah kunjungan penting dan bersejarah. Ini adalah kunjungan resmi pertama menteri pertahanan (Israel) ke negara ini (Maroko),” kata Gantz saat hendak bertolak dari Bandara Ben Gurion, dikutip laman Ynet News.
Misi utama dalam kunjungan Gantz adalah memperkuat kerja sama pertahanan dengan Maroko. “Kami akan terus memperkuat hubungan bilateral. Sangat penting bahwa kami memiliki perjalanan yang sukses,” ujarnya.
Saat tiba di Rabat, Gantz diagendakan melakukan beberapa pertemuan dengan pejabat tinggi Maroko, termasuk menteri luar negeri, menteri pertahanan, dan kepala militer negara tersebut. Dengan menteri pertahanan Maroko, Gantz disebut akan menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama.
Pada Agustus lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Maroko Nasser Bourita menyambut kunjungan Menlu Israel Yair Lapid ke Rabat. Itu merupakan kunjungan perdana menlu Israel ke negara tersebut sejak 2003.
Maroko resmi melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel tahun lalu. Ia menjadi negara Arab keempat yang mengambil langkah demikian. Sebelumnya Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Sudan sudah terlebih dulu memilih memulihkan hubungan dengan Tel Aviv.
Sama dengan ketiga negara tersebut, pemerintahan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga berperan dalam proses normalisasi Maroko-Israel. Sebagai imbalan normalisasi dengan Tel Aviv, pemerintahan Trump mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang dipersengketakan.