REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia bakal didirikan di Minsk State Linguistic University (MSLU) di Belarusia. Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia ini akan menjadi yang pertama di Belarusia dan yang pertama kali didirikan melalui kerangka kerja sama kemitraan dengan universitas di kawasan Eropa Timur.
"Pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU diharapkan semakin memperkuat people to people contact antara Indonesia dan Belarusia, serta meningkatkan saling pengertian dan citra positif Indonesia di Republik Belarusia," ungkap Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarusia Azis Nurwahyudi yang memimpin delegasi KBRI Moskow, dalam keterangan yang diterima Republika, Kamis (25/11).
"MSLU memiliki reputasi, kualifikasi dan rekam jejak sebagai universitas unggulan terbaik di Republik Belarusia untuk program pendidikan bahasa asing dan pengajaran lintas budaya," kata Azis.
Didirikan pada 1948 sebagai Minsk State Pedagogical Institute for Foreign Languages, MSLU merupakan satu-satunya flagship university di Republik Belarusia. MSLU menyelenggarakan pengajaran bahasa asing dari 24 negara. Pembukaan dan operasionalisasi Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU diharapkan menjadi langkah awal dibukanya jurusan Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing ke-25 yang diajarkan di MSLU.
Rektor MSLU Natalja Laptseva menyambut baik inisiatif ini. Ia menyatakan kesiapan institusi pendidikan yang dipimpinnya untuk menjadi tuan rumah Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia.
"Pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU akan menjadi jembatan yang sangat baik bagi para mahasiswa dan akademisi kami untuk mengenal lebih dekat berbagai potensi Indonesia melalui kebudayaaan serta pembelajaran Bahasa Indonesia," ujar Laptseva.
Dalam lawatan ke Belarusia ini, KBRI Moskow juga menyelenggarakan workshop "Pengenalan Seni Budaya Indonesia" kepada dosen dan para mahasiswa MSLU, Rabu (24/11). Dalam workshop selama dua jam, para peserta diajak untuk mengenal lebih dekat mengenai sejarah serta ragam seni budaya Indonesia.
Para dosen dan mahasiswa MSLU bahkan berkesempatan untuk mengenakan pakaian adat dari sejumlah provinsi di Indonesia. Mereka juga berlatih gerakan dasar Tari Poco-Poco (Maluku) dan Tari Nandak Betawi (Jakarta).
"Hari ini kami baru saja mengikuti kegiatan yang sangat menarik, tidak biasa dan tidak bisa djiumpai sehari-hari. Saya terkesan akan budaya Indonesia yang sangat menarik dan kostum tari yang sangat ceria dan mengagumkan," tutur Eliza, mahasiswi tingkat pertama Fakultas Komunikasi MSLU.