Jumat 26 Nov 2021 05:50 WIB

Uni Eropa Izinkan Vaksin Covid Pertama Bagi Usia 5-11 Tahun

Badan Pengawas Obat Eropa izinkan vaksin Covid-19 untuk anak usia 5-11 tahun

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Badan Pengawas Obat Eropa izinkan vaksin Covid-19 untuk anak usia 5-11 tahun. Ilustrasi.
Foto: AP/Lisa Leutner
Badan Pengawas Obat Eropa izinkan vaksin Covid-19 untuk anak usia 5-11 tahun. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Kamis (25/11) mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech bagi anak berusia 5-11 tahun. Keputusan ini membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan dosis pertama saat kawasan Eropa sedang memerangi lonjakan infeksi virus corona.

Vaksin yang disebut Comirnaty itu mengandung dosis 10 mikrogram dan akan diberikan dua kali, dengan jarak pemberian tiga pekan, demikian saran yang dikeluarkan oleh EMA. Vaksin dosis 30 mikrogram diperuntukkan bagi orang dewasa.

Baca Juga

"Khasiat Comirnaty pada anak berusai 5-11 tahun lebih besar ketimbang risikonya, terutama pada mereka yang berpotensi mengidap COVID-19 parah," kata EMA.

Kedua produsen obat itu mengeklaim bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka 90,7 persen ampuh melawan virus corana dalam uji klinis kelompok usia 5-11 tahun. Vaksin Pfizer-BioNTech mengantongi izin penggunaan pada remaja 12-17 tahun dari Uni Eropa sejak Mei. Meski keputusan akhir ada di tangan Komisi Eropa, biasanya mereka mengikuti saran dari EMA.

Belum diketahui pasti kapan negara-negara mulai meluncurkan program baru tersebut. Awal pekan ini, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan distribusi vaksin dosis rendah untuk anak di seluruh Uni Eropa baru akan dimulai pada 20 Desember. Uni Eropa menyusul sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Israel, dan Arab Saudi, yang telah menerbitkan izin vaksin Covid-19 untuk kelompok usia 5-11 tahun dan yang lebih muda.

Jutaan anak di kelompok usia itu akan memenuhi syarat vaksinasi di blok tersebut. Untuk dosis anak, otoritas kesehatan AS mengizinkan vaksin versi baru, yang menggunakan buffer (zat) baru dan memungkinkan vaksin disimpan di lemari pendingin selama 10 pekan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement