Jumat 26 Nov 2021 12:33 WIB

Shanghai Batasi Kegiatan Wisata dan Transportasi

Shanghai mendeteksi tiga kasus Covid-19 pada 25 November.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan ke terowongan bawah tanah di dekat jalan perbelanjaan populer di Shanghai, Cina, Minggu, 29 Agustus 2021.
Foto: AP/Andy Wong
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona berjalan ke terowongan bawah tanah di dekat jalan perbelanjaan populer di Shanghai, Cina, Minggu, 29 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Sejumlah kasus Covid-19 lokal di bagian timur China telah mendorong kota Shanghai untuk membatasi kegiatan pariwisata dan kota terdekat dengan memotong layanan transportasi umum. China bersikeras untuk tidak menoleransi penyebaran kluster baru lagi.

Data resmi dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC) menunjukkan pada Jumat (26/11), Kota Shanghai mendeteksi tiga kasus Covid-19 yang ditularkan di dalam negeri dengan gejala yang dikonfirmasi pada 25 November. Infeksi simtomatik lokal terakhir di Shanghai dilaporkan pada Agustus.

Baca Juga

Shanghai telah menangguhkan agen perjalanan dari mengatur pariwisata yang melibatkan perjalanan antara kota dan daerah tingkat provinsi lainnya. Pusat keuangan 24,9 juta penduduk itu telah menutup beberapa kompleks perumahan yang dianggap berisiko infeksi lebih tinggi. Dua rumah sakit setempat telah menghentikan beberapa layanan tatap muka untuk mematuhi pengaturan pembatasan Covid-19.

Sedangkan Kota Xuzhou di provinsi Jiangsu timur, sekitar 9 jam perjalanan dari Shanghai, melaporkan satu pembawa tanpa gejala yang ditularkan secara lokal untuk 25 November yang merupakan kontak dekat dari infeksi Shanghai. China menghitung kasus tanpa gejala secara terpisah.

Kota berpenduduk 9,1 juta penduduk itu telah menangguhkan ketiga jalur kereta bawah tanahnya. Kemudian memutus beberapa layanan bus di seluruh kota serta jarak jauh dan menutup beberapa pintu masuk di jalan raya yang menghubungkannya dan daerah sekitarnya.

Wilayah itu menyarankan penduduk untuk tidak meninggalkan kota untuk alasan yang tidak perlu. Mereka yang harus melakukan perjalanan harus menunjukkan bukti hasil tes negatif dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan.

Xuzhou pun menuntut penangguhan kegiatan publik tatap muka yang lebih besar termasuk konser, acara olahraga, dan pameran. Itu juga mengharuskan semua sekolah untuk menghentikan kelas offline antara Jumat hingga Ahad (28/11). Meminta universitas untuk memperketat manajemen atas permintaan siswa untuk meninggalkan kampus.

Menurut data NHC, Kota Hangzhou di provinsi Zhejiang timur juga mendeteksi dua infeksi lokal tanpa gejala pada 25 November. Pada 25 November, China daratan telah melaporkan 98.583 kasus yang dikonfirmasi dengan gejala, termasuk yang lokal dan yang datang dari luar negeri. Jumlah korban tewas tetap tidak berubah di 4.636.

Infeksi baru datang hanya beberapa hari setelah China mengatasi wabah terbesarnya yang disebabkan oleh varian Delta. Kondisi ini menunjukkan tantangan yang semakin besar dalam upaya untuk menghilangkan kluster lokal.

Pejabat kesehatan nasional mengatakan awal bulan ini bahwa tujuan China bukan untuk tetap pada nol infeksi, tetapi untuk memastikan klaster lokal dapat dideteksi dan ditampung secepat mungkin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement