REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina akan membuka pintu bagi turis asing dari beberapa negara pada 1 Desember. Pembukaan kembali ini sebagai bagian dari upaya untuk membangun kembali ekonomi yang terpukul keras oleh pandemi Covid-19.
Penjabat juru bicara Kepresidenan Filipina, Karlo Nograles, mengatakan, turis asing yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap dari negara-negara yang ditetapkan berisiko rendah oleh Filipina akan diizinkan masuk selama periode 15 hari pertama. Dia menambahkan bahwa, periode tersebut bisa diperpanjang.
"Ini adalah sesuatu yang kami lakukan selangkah demi selangkah," kata Nograles.
Filipina menutup pintunya bagi turis asing sejak pandemi virus korona dimulai yaitu pada awal 2020. Kedatangan wisatawan dari pasar utama Jepang, Korea Selatan dan Cina merosot 83 persen turun menjadi 1,4 juta tahun lalu.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Filipina, Berna Romulo-Puyat mengumumkan bahwa pemerintah mengizinkan kunjungan turis dari negara atau wilayah hijau. Klasifikasi negara atau wilayah hijau yaitu mayoritas penduduknya telah divaksin dan memiliki tingkat infeksi rendah.
"Ini akan sangat membantu dalam upaya pemulihan (perekonomian) kami, dengan meningkatkan kedatangan dan penerimaan turis," ujar Romulo-Puyat.
Filipina hanya mengizinkan turis yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19, yang diakui Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat atau disahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat ini dalam catatan Filipina, terdapat 44 negara dan wilayah yang masuk daftar hijau Covid-19. Negara tersebut diantaranya Cina, Jepang, dan India. Menurut Otoritas Statiatik Filipina, sektor pariwsata menyumbang 17,8 persen dari PDB.