Ahad 28 Nov 2021 07:03 WIB

Varian Omicron Mulai Tersebar di Banyak Negara

Inggris, Italia, Jerman laporkan temuan Omicron.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Papan informasi penerbangan menunjukkan pembatalan penerbangan di OR Thambo International Airport, Afrika Selatan, menyusul pengumuman varian baru Covid-19 Omicron. Varian yang juga dikenal dengan B.1.1.529 itu membuat sejumlah negara menutup penerbangan dari negara-negara Afrika bagian selatan.
Foto:

Seorang Italia yang telah melakukan perjalanan ke Mozambik untuk urusan bisnis mendarat di Roma pada 11 November dan kembali ke rumahnya di dekat Napoli. Menurut kantor berita Italia LaPresse, dia dan lima anggota keluarga, termasuk dua anak usia sekolah, telah dinyatakan positif. Semuanya diisolasi di pinggiran Napoli, Caserta dalam kondisi baik dengan gejala ringan.

Varian itu dikonfirmasi oleh rumah sakit Sacco di Milan, dan Institut Kesehatan Nasional Italia mengatakan pria itu telah menerima dua dosis vaksin. Kementerian Kesehatan Italia mendesak semua wilayah untuk meningkatkan pelacakan virus dan sekuensing untuk mendeteksi kasus varian baru yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Sedangkan Jerman, Max von Pettenkofer Institute yang merupakan pusat mikrobiologi yang berbasis di Munich, mengatakan varian Omicron dikonfirmasi pada dua pendatang yang tiba dengan penerbangan dari Afrika Selatan pada 24 November. Kepala institut, Oliver Keppler, mengatakan genom itu pengurutan belum selesai, tetapi terbukti tanpa keraguan bahwa itu adalah varian terbaru.

Lembaga kesehatan masyarakat Belanda mengatakan varian Omicron mungkin ditemukan pada sejumlah orang yang diuji yang diisolasi setelah tiba di Amsterdam pada dua penerbangan dari Afrika Selatan pada Jumat(26/11). Lembaga itu mengatakan analisis sekuensing lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan dengan pasti bahwa itu adalah varian baru. Sebanyak 61 orang diperiksa dan hasilnya diharapkan pada Ahad.

Israel mengatakan pihaknya mendeteksi strain baru pada seorang pendatang yang telah kembali dari Malawi dan melacak 800 pelancong yang baru-baru ini kembali dari negara-negara Afrika selatan.

Sejumlah perusahaan farmasi, termasuk AstraZeneca, Moderna, Novavax dan Pfizer, mengatakan mereka memiliki rencana untuk mengadaptasi vaksin mereka sehubungan dengan munculnya Omicron. Pfizer dan mitranya BioNTech berharap dapat mengubah vaksinnya dalam waktu sekitar 100 hari.

Sedangkan Direktur Oxford Vaccine Group yang mengembangkan vaksin AstraZeneca, Profesor Andrew Pollard, menyatakan optimisme hati-hati bahwa vaksin yang ada dapat efektif mencegah penyakit serius dari varian omicron. Dia mencatat bahwa sebagian besar mutasi tampaknya berada di wilayah yang sama dengan yang ada dalam varian lainnya.

"Setidaknya dari sudut pandang spekulatif, kami memiliki optimisme bahwa vaksin masih harus bekerja melawan varian baru untuk penyakit serius, tetapi kami benar-benar harus menunggu beberapa minggu untuk memastikannya," kata Pollard kepada radio BBC.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement