Ahad 28 Nov 2021 14:45 WIB

Varian Omicron Picu Momen Darurat Tim Kesehatan Biden

Kehadiran varian Omicron membuat tim kesehatan pemerintah Biden gelar rapat darurat

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci. Kehadiran varian Omicron membuat tim kesehatan pemerintah Biden gelar rapat darurat. Ilustrasi.
Foto:

Berkoordinasi dengan pejabat internasional di Afrika Selatan dan Israel, Fauci dan petinggi tim kesehatan Biden telah meninjau data terbatas mengenai Omicron. Set data itu fokus pada varian mana yang dapat menyebar.

Bersama pejabat-pejabat CDC pada Jumat lalu, Fauci memberi pengarahan pada Joe Biden. Ia menyarankan untuk menutup perjalanan dari tujuh negara di bagian selatan Afrika termasuk Afrika Selatan.

"Satu hal yang sudah jelas (Omicron) sangat menular. Alasan Anda menutup perbatasan adalah untuk mengulur waktu sehingga Anda memiliki persiapan yang lebih baik dan belajar lebih banyak mengenai varian itu, penularannya, potensi evansi pada respon imun, dan keparahan gejala yang ditimbulkannya," papar Fauci.

Ilmuwan-ilmuwan di Afrika Selatan mengatakan butuh dua pekan untuk mempelajari varian ini dan mengetahui seberapa baik virus itu dapat menghindari imunitas vaksin. Omicron yang banyak bermutasi mendorong peningkatan pengawasan dan tes genetik. Akan tetapi belum diketahui tepatnya seberapa baik virus itu beradaptasi atau ancaman apa yang ditimbulkannya pada populasi dunia.

"Dapat dibayangkan ini hanya virus yang sangat menular mungkin tidak berdampak besar pada keseriusan infeksi," kata Fauci.

Ia menambahkan meski terinfeksi virus tersebut mungkin masyarakat tidak perlu dirawat di rumah sakit. Kemunculan Omicron juga meningkatkan kekhawatiran pemerintah internasional dan perwakilan kesehatan mengenai kebutuhan menyalurkan vaksin ke negara pendapatan rendah seperti di Afrika dalam beberapa pekan kedepan.

"Ini ketakutan terburuk yang menjadi kenyataan," ujar kepala advokasi kesehatan dan respons pandemi UNICEF Lily Caprani.

"Taruhannya sangat tinggi karena banyak (negara-negara selatan Afrika) yang memiliki sistem kesehatan yang benar-benar rentan. Tidak hanya karena akses mereka pada vaksin sangat rendah, konsekuensi bagi sistem kesehatan mereka jika terjadi lonjakan kasus akan benar-benar menimbulkan bencana, dan artinya risiko pada anak-anak dan keluarga sangat tinggi," katanya.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, saat ini dunia sudah menyalurkan 7,89 miliar dosis vaksin. Pakar kesehatan mengatakan untuk menghilangkan pandemi Covid-19 maka harus ada 11 miliar vaksin yang disalurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement