Rabu 01 Dec 2021 18:17 WIB

Korut: Pembentukan AUKUS Bawa Awan Gelap Perang Nuklir

Korut menilai AUKUS yang digagas AS ancaman serius bagi perdamaian dunia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un
Foto: VOA/AFP
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengkritik pembentukan aliansi pertahanan tripartit antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) atau dikenal sebagai AUKUS. Pyongyang menilai, AUKUS merupakan instrumen perang AS yang menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dunia.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut mengatakan, kehadiran AUKUS membawa awan gelap perang nuklir ke dunia. “(Kekhawatiran) datang dari fakta bahwa platform pertahanan itu berencana mentransfer ke Australia teknologi pembangunan kapal selam nuklir AS, yang merupakan negara perang dan invasi terbesar di dunia,” kata Kemenlu Korut dalam sebuah pernyataan lewat situs resminya, dilaporkan kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, Selasa (30/11).

Baca Juga

Itu bukan pertama kalinya Korut melayangkan kritik keras atas pembentukan AUKUS. Pada September lalu, seorang perwakilan Kemenlu Korut menyatakan kehadiran AUKUS sangat berbahaya dan dapat memicu perlombaan senjata nuklir. Keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik jadi taruhannya.

Menurut pejabat tersebut, karena kemunculan AUKUS pula Korut merasa perlu terus meningkatkan kemampuan pertahanannya dalam jangka panjang. Hal itu agar Pyongyang siap menghadapi perubahan dramatis dalam keamanan global.

Pembentukan AUKUS diumumkan pada September lalu. Kemunculan blok tersebut sempat dikritik beberapa negara Asia Tenggara karena dikhawatirkan akan memicu ketegangan baru di kawasan. Pembentukan AUKUS dipandang sebagai upaya menentang dominasi Cina di Indo-Pasifik. 

Presiden Rusia Vladimir Putin juga melayangkan kritik atas pembentukan AUKUS Menurutnya, pakta tersebut merusak stabilitas regional. "Pembentukan blok apa pun, termasuk yang Anda sebutkan; AS, Inggris Raya, Australia, merusak stabilitas regional. Karena menurut saya, berteman itu baik, tapi berteman untuk menentang siapa pun, itu buruk. Itu merusak stabilitas yang sedang kita bicarakan dan kita jaga,” kata Putin dalam sebuah wawancara dengan CNBC yang diunggah di situs web Kremlin pada pertengahan Oktober lalu.

Putin berharap situasi tidak akan berkembang di bawah skenario yang tak terduga. Dia pun berharap kehadiran AUKUS tak menambah ketegangan di kawasan tersebut.  

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement