Kamis 02 Dec 2021 14:12 WIB

Iran Lanjutkan Aktivitas Nuklir Meski Perundingan Dimulai

Badan Tenaga Atom Internasional mengatakan Iran lanjutkan aktivitas nuklir

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr di Iran. Badan Tenaga Atom Internasional mengatakan Iran lanjutkan aktivitas nuklir di tengah perundingan JCPOA. Ilustrasi.
Foto:

Dalam pernyataannya pada Rabu (1/12), IAEA mengatakan Iran memasang 94 IR-6 di Fordow. Namun mesin-mesin itu belum beroperasi. Dalam laporan yang lebih komprehensif yang tersebar di antara negara anggota, IAEA mengatakan langkah Iran mendorong lembaga pengawas nuklir PBB untuk meningkatkan inspeksi di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow (FFEP) tapi rinciannya masih perlu dijelaskan.

Seperti sebelumnya Iran mengecilkan laporan IAEA meski biasanya lembaga itu merilis laporan serupa jika terjadi pelanggaran besar dalam larangan nuklir. "Laporan terbaru IEAE pada aktivitas nuklir Iran merupakan perkembangan biasa sesuai dengan verifikasi reguler di Iran," cicit misi permanen Iran di IAEA di Wina.

Namun Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menegaskan kekhawatirannya mengenai perkembangan tersebut. "Ini melipatgandakan kewaspadaan, ini tidak banal, Iran dapat melakukannya. Akan tetapi jika Anda memiliki ambisi semacam itu Anda harus menerima inspeksi, ini perlu," kata Grossi pada stasiun televisi France 24.

Iran dan negara-negara besar mencoba memperkuat kembali JCPOA. Perjanjian itu membatasi program nuklir Iran dan sebagai gantinya AS, Uni Eropa, dan PBB mencabut sanksi-sanksi ekonomi mereka pada Teheran.

Mantan presiden AS Donald Trump mengeluarkan AS dari JCPOA pada 2018 lalu. Kemudian ia memberlakukan kembali sanksi-sanksi AS pada Teheran. Hal ini membuat Iran marah dan mengabaikan pihak lain yang terlibat dalam kesepakatan itu yakni Inggris, China, Prancis, Jerman, dan Rusia.

Pembicaraan tidak langsung Teheran dan Washington pekan ini belum memberikan kemajuan. Kebuntuan pembicaraan disebabkan Iran menolak bertemu pemerintah AS. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menuduh Israel 'menyebar kebohongan untuk meracuni' perundingan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement