Dalam sebuah forum virtual yang digelar salah satu think-tank Taiwan, Abe mengatakan invasi bersenjata ke Taiwan akan menjadi ancaman bagi Jepang. Abe yang mundur dari jabatan perdana menteri tahun lalu masih menjadi ketua faksi terbesar partai berkuasa dan masih sangat berpengaruh di Partai Demokrasi Liberal. Partai itu masih berkuasa dan tetap berpengaruh saat ini.
Ketegangan di Selat Taiwan masih berlanjut dalam beberapa bulan terakhir. Taiwan menjadi salah satu isu pokok yang dibahas dalam pertemuan virtual Presiden AS Joe Biden dengan Xi Jinping pada 16 November lalu. Pada kesempatan itu, Biden menekankan bahwa Washington mendukung Taiwan Act.
Taiwan Act adalah undang-undang (UU) yang menetapkan bahwa AS akan mendukung pertahanan diri Taiwan. Caranya dengan menyediakan penjualan senjata atau peralatan militer serta mencegah upaya apa pun oleh China untuk merebut paksa Taiwan.
Berbeda dengan pernyataan Biden, China justru menyebut bahwa presiden AS tersebut menentang kemerdekaan Taiwan. Menurut China, pada kesempatan itu Xi turut menekankan bahwa siapa pun yang “bermain api” di sekitar Taiwan, pasti akan membakar diri mereka sendiri. Kementerian Luar Negeri Taiwan kemudian menuding Beijing dengan sengaja menyalahartikan pernyataan Biden.
Taiwan sudah berulang kali menyatakan bahwa ia adalah negara merdeka dengan nama Republik China. Taiwan selalu menyebut China tidak pernah memerintahnya dan tidak berhak berbicara atas namanya. Namun sebaliknya, China mengklaim Taiwan sebagai bagian yang tak terpisah dari teritorialnya. Hal itu membuat hubungan kedua belah pihak dibekap ketegangan.