“AS mendesak Taliban untuk melindungi hak-hak semua warga Afghanistan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam sebuah pernyataan, dilansir Ani News, Rabu (1/12).
AS juga mendesak Taliban untuk menegakkan dan menegakkan kebijakan amnesti umum, dan mengambil langkah-langkah tambahan untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan representatif.
Price menegaskan bahwa Washington tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa sanksi Amerika tidak membatasi kemampuan warga sipil Afghanistan untuk menerima dukungan kemanusiaan dari pemerintah negara itu.
Departemen Keuangan AS telah mengeluarkan izin umum untuk mendukung kelanjutan aliran bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan. Price mengatakan bahwa ini termasuk dalam kegiatan lain yang mendukung kebutuhan dasar manusia.
Delegasi AS termasuk perwakilan dari Departemen Luar Negeri, Departemen Keuangan, Badan Pembangunan Internasional AS dan komunitas intelijen. Pertemuan itu terjadi pada saat krisis kemanusiaan membayangi di Afghanistan dan ekonomi negara yang dipimpin Taliban berada di ambang kehancuran.
Delegasi AS juga menekankan pentingnya Taliban memenuhi komitmen publik untuk tidak membiarkan siapapun menimbulkan ancaman bagi negara manapun dari tanah Afghanistan. Hal ini termasuk tentang perjalanan yang aman bagi warga Amerika dan Afghanistan. “Kami memiliki komitmen khusus, perlindungan Afghanistan, hak semua warga, termasuk perempuan, anak perempuan, dan minoritas,” jelas Price.