REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Royal College of Midwives telah meminta maaf setelah menyebut ibu baru dengan istilah yang "postnatal people" atau "orang baru melahirkan" dalam panduan bersalin. Organisasi kebidanan kemudian menarik panduan yang dianggap netral gender setelah menimbulkan reaksi di dunia maya.
Dalam instruksi untuk petugas kesehatan tentang cara menidurkan bayi yang baru lahir ke tempat tidur dengan aman, disebutkan: "Orang pascamelahirkan di rumah sakit harus memiliki akses mudah ke sistem bel panggilan". Royal College of Midwives tidak menyebut perempuan sama sekali dalam sarannya, tapi hanya merujuk pada "orang tua dan wali".
New safe sleep guidance from @MidwivesRCM makes no mention of women or mothers. Instead they are 'postnatal people'. This in spite of the fact that evidence shows safety differences if baby co-sleeps with breastfeeding mum / non BF mum / dad. #sexmattershttps://t.co/qWAzOq9kW8 pic.twitter.com/Kj6nLv45lV
— Milli Hill (@millihill) December 2, 2021
Aktivis perempuan Milli Hill menyerukan penolakan terhadap panduan itu lewat akun Twitter. Ia mempertanyakan panduan itu karena tidak menyebutkan "perempuan" atau "ibu".
"Ini terlepas dari fakta bahwa bukti menunjukkan perbedaan keamanan jika bayi tidur bersama dengan ibu menyusui, ibu yang tidak menyusui, atau ayah," ucap Hill.
Pengguna Twitter lain mengatakan saran itu membingungkan. Sebab, tidak jelas siapa yang dimaksud dengan "orang baru melahirkan".