Sementara itu, di kebun binatang kasus Covid-19 dilaporkan pada hewan seperti kucing besar, berang-berang, primata, dan hiena. Penyakit itu juga menyebar di peternakan cerpelai dan ke satwa liar seperti rusa.
Kebun Binatang Antwerp kini sedang meneliti penyebab penularan tersebut. Menurutnya, tidak ada satu pun penjaga kebun binatang yang akhir-akhir ini menunjukkan gejala atau yang terbukti positif mengidap Covid-19.
Pada September, Kebun binatang Atlanta mengonfirmasi setidaknya 13 gorila telah dites positif Covid-19. Ini termasuk Ozzie (60 tahun) yang merupakan gorila jantan tertua di penangkaran.
Kebun binatang Atlanta mengatakan bahwa karyawan memperhatikan gorila itu batuk, pilek, dan menunjukkan perubahan nafsu makan. Sebuah laboratorium hewan di University of Georgia mengembalikan tes positif untuk penyakit pernapasan.
"Kami sangat prihatin bahwa infeksi ini terjadi. Terutama mengingat protokol keselamatan kami saat bekerja dengan kera besar dan spesies hewan rentan lainnya selama pandemi sangat ketat," kata direktur kesehatan hewan kebun binatang Atlanta Dr. Sam Rivera dilansir dari NBC pada Ahad (12/9).
Rivera mengatakan kepada The Atlanta Journal-Constitution bahwa gorila Atlanta tampaknya menjadi kelompok kera besar kedua yang terinfeksi oleh Covid-19, setelah delapan gorila di Taman Safari Kebun Binatang San Diego dirawat karena virus tersebut pada Januari. Hanya satu gorila silverback di San Diego menerima rejimen antibodi eksperimental, namun semuanya pulih.