Kamis 09 Dec 2021 09:13 WIB

RI Dorong Solidaritas untuk Palestina di Forum Komisioner HAM PBB

Indonesia terus berkomitmen mendorong solidaritas untuk rakyat Palestina

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pramuka Palestina memainkan musik saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 19 Oktober 2021. Indonesia terus berkomitmen mendorong solidaritas untuk rakyat Palestina.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Pramuka Palestina memainkan musik saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 19 Oktober 2021. Indonesia terus berkomitmen mendorong solidaritas untuk rakyat Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Indonesia terus berkomitmen mendorong solidaritas untuk rakyat Palestina. Hal ini dikemukakan Indonesia dalam memimpin pertemuan khusus Komite Palestina dengan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia (KTHAM) Michelle Bachelet dan negara anggota Komite Palestina secara virtual, Selasa (7/12) waktu New York.

Dalam pembukaannya, Kuasa Usaha Ad Interim Perutusan Tetap Republik Indonesia di New York, Dubes Mohammad K. Koba menyampaikan keprihatinan atas berlanjutnya pelanggaran terhadap hak asasi rakyat Palestina dan impunitas tindakan Israel. Koba juga memaparkan berbagai upaya Komite untuk mendukung perjuangan guna mencapai hak-hak Palestina yang merdeka dan berdaulat, termasuk melalui kerja sama dengan parlemen dan organisasi masyarakat sipil (CSOs).

Baca Juga

Indonesia merupakan Wakil Ketua Biro Komite Palestina (Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People/CEIRPP). Sementara itu, Bachelet menyampaikan perkembangan terkini di lapangan.

Dalam keterangannya, Israel terus melakukan aktivitas perluasan pendudukan, penahanan, serta kekerasan. Penetapan enam CSOs Palestina sebagai organisasi teroris oleh Israel dinilainya sebagai langkah untuk semakin menekan perjuangan rakyat Palestina.

Bachelet juga memaparkan langkah-langkah Dewan HAM terkait situasi di Palestina, termasuk penyelenggaraan Special Session. Sesi tersebut bertujuan merespons eskalasi kekerasan pada Mei 2021 lalu. Ia juga menyebutkan pembentukan Commission of Inquiry untuk menyelidiki pelanggaran HAM di Palestina.

Sejumlah negara yang hadir menyerukan perlunya tindakan nyata masyarakat internasional untuk mengakhiri impunitas Israel dan mencapai solusi jangka panjang atas isu Palestina. Indonesia mendorong seluruh anggota Komite, mitra rakyat Palestina, dan para pejuang HAM untuk melakukan langkah nyata, baik secara nasional maupun kolektif.

"Sekarang adalah saat yang tepat untuk bertindak secara terkoordinir dan tegas serta menunjukkan solidaritas kita terhadap rakyat Palestina," ujar Dubes Koba dalam keterangan persnya, Rabu (8/12) waktu Jakarta.

Usai pertemuan dengan Bechelet secara virtual, Komite Palestina juga menggelar event untuk menunjukkan dukungan bagi CSOs Palestina. Hal ini menyikapi kebijakan Israel yang menetapkan ena, CSOs Palestina sebagai organisasi teroris. Dalam acara tersebut, wakil CSOs menyerukan agar negara-negara yang hadir dapat menekan Israel untuk mencabut penetapan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement