Kamis 09 Dec 2021 11:45 WIB

Peretas China Disebut Incar Angkatan Laut Indonesia dan Filipina

Perusahaan keamanan siber AS menyebut peretas China sasar Angkatan Laut Indonesia

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah prajurit TNI Angkatan Laut mengikuti Upacara Hari Armada di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Perusahaan keamanan siber AS menyebut peretas China sasar Angkatan Laut Indonesia.
Foto:

Insikt mengatakan sebagian besar operasi berkaitan dengan kelompok yang dilacak sampai ke kelompok yang sementara diidentifikasi Threat Activity Group 16 atau TAG-16. "Kami juga mengidentifikasi bukti yang mengindikasi TAG-16 berbagi kemampuan khusus dengan kelompok yang memiliki koneksi Tentara Pembebas Rakyat (PLA) China, RedFoxtrot," kata Insikt.

Perusahaan itu menambahkan secara keseluruhan mereka berhasil mengidentifikasi 400 server unik di seluruh Asia Tenggara yang berkomunikasi dengan malware. Namun belum diketahui informasi apa yang telah diretas.

"Banyak insiden yang baru diidentifikasi beberapa bulan kemudian, sehingga sangat mungkin pelaku ancaman mempertahankan akses jangka panjang pada jaringan korban dan mampu memiliki data korban pada periode ini untuk mendukung upaya pengumpulan intelijen," kata Insikt.

"Pada saat ini kami tidak memiliki pengetahuan pada data spesifik yang dimiliki pelaku ancaman," tambah mereka.

Dalam laporan September lalu Insikt Group mengungkapkan sejumlah informasi mengenai Indonesia. Saat itu pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka tidak menemukan bukti komputer mereka telah diretas.

Insikt Group menyebut aktivis sebelumnya yang diarahkan langsung ke Indonesia berasal dari server malware yang dioperasikan kelompok 'Mustang Panda' yang perlahan-lahan berhenti pada pertengahan Agustus setelah Insikt Group mengirimkan notifikasi kedua pada pemerintah Indonesia.

Baca juga : Al-Azhar Kecam Usaha Normalisasi Perilaku LGBT

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan tidak memiliki informasi mengenai temuan terbaru Insikt Group. Angkatan Bersenjata Thailand juga mengatakan tidak memiliki informasi dari tim keamanan siber mereka mengenai penyusupan ke server-servernya.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina Kolone Ramon Zagala mengatakan militer belum melihat laporan Insikt Group. "(Namun) akan menanggapi potensi serangan dengan serius dan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi sistem vital kami," katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement