REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Puluhan anggota staf kongres Muslim menyerukan para pemimpin House of Representatives untuk mengambil tindakan terhadap Islamofobia. Desakan ini menyusul serangkaian serangan anti-Muslim terhadap anggota parlemen Ilhan Omar.
"Menyaksikan pelecehan yang tidak terkendali terhadap salah satu dari hanya tiga anggota Kongres Muslim dan satu-satunya anggota Muslim yang terlihat, kami merasa tempat kerja kami tidak aman atau disambut baik," bunyi surat yang juga ditandatangani oleh 378 staf sekutu.
Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan pada Rabu (8/12), 62 staf Muslim menyoroti komentar Islamofobia perwakilan AS Lauren Boebert baru-baru ini terhadap Omar. Komentar itu telah menciptakan perasaan cemas dan takut di Capitol Hill.
"Kita sekarang harus bekerja setiap hari mengetahui bahwa anggota dan staf yang sama yang mengabadikan kiasan Islamofobia dan menyindir bahwa kita adalah teroris, juga berjalan melewati kita di aula Kongres," demikian bunyi surat bersama itu.
Surat bersama ini membela Omar dan meminta pimpinan House untuk menolak retorika penghasut yang membahayakan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional staf Muslim di Kongres. "Kami tahu secara langsung bahwa tanpa konsekuensi, jenis perilaku berbahaya ini menormalkan kebencian terhadap seluruh komunitas agama yang telah menghadapi dekade retorika yang menghina, kejahatan rasial, pengawasan, ketidakpercayaan, diskriminasi, demonisasi, dan kekerasan," ujarnya.
Surat itu datang tak lama setelah sebuah video muncul di Facebook dengan menampilkan Boebert menyamakan Omar dengan teroris pembawa bom. Dalam video itu, dia tertawa dan berkata "Saya melihat ke kiri saya dan itu dia, Ilhan Omar. Dan saya berkata, 'Dia tidak membawa ransel. Kita seharusnya baik-baik saja,'" katanya.
Omar membantah peristiwa semacam itu terjadi. Boebert kemudian meminta maaf di Twitter.