REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Laporan situs berita yang dikelola pemerintah China mengatakan anggota Partai Komunis wajib memiliki tiga orang anak untuk kebaikan negeri. Laporan itu muncul ketika Negeri Tirai Bambu berusaha menaikkan angka kelahiran.
Tajuk yang pertama kali dipublikasikan bulan lalu viral pada pekan ini dan memicu kritikan dari pengguna internet di China. Tajuk tersebut sudah dibagikan, dilihat dan dikomentari jutaan pengguna internet. Saat tajuk itu mendapat reaksi yang besar artikel aslinya sudah dihapus dari situs tersebut.
Artikel yang dipublikasikan media pemerintah yang bernama China Reports Network itu mengatakan, setiap anggota partai berkuasa yang sekitar 95 juta orang 'harus berbagi tanggung jawab dan kewajiban untuk pertumbuhan negara'. "Dan bertindak pada kebijakan tiga anak," kata artikel tersebut.
"Tidak boleh ada anggota partai yang dapat menggunakan alasan apa pun, untuk tidak menikah atau memiliki anak, atau bisa menggunakan alasan apa pun untuk memiliki satu atau dua anak," tambah artikel tersebut seperti dikutip the Guardian, Jumat (10/12).
Unggahan artikel itu sudah dihapus tapi screenshot atau tangkapan layarnya disebar di mana-mana. Tagar yang berkaitan dengan artikel itu juga telah dilihat jutaan kali.
China mengalami krisis demografi dengan populasi yang menua dan menurunnya angka kelahiran. Berdasarkan sensus tahun 2020 sekitar 18 persen populasi China berusia di atas 60 tahun.