REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS - Dewan Uni Eropa telah menyetujui pembentukan Badan Suaka Uni Eropa yang baru, lembaga Uni Eropa pada Kamis.
Badan suaka Uni Eropa yang baru akan mendukung negara-negara anggota dalam mengelola pengajuan suaka setelah mengubah dan merombak Kantor Dukungan Suaka Eropa yang sudah ada.
“Memiliki badan suaka Uni Eropa (UE) yang lengkap merupakan langkah penting dalam membangun kebijakan suaka UE bersama kami,” kata Ales Hojs, menteri dalam negeri Slovenia yang mewakili pergantian presiden Dewan Uni Eropa.
“Badan ini akan dapat memberikan dukungan yang cepat dan nyata kepada negara-negara anggota di mana pun dibutuhkan,” imbuh dia.
Lembaga tersebut akan membantu negara-negara anggota dengan memberikan pelatihan dan pertukaran informasi, serta dengan mengirimkan personel jika ada permintaan dari cadangan 500 ahli, termasuk juru bahasa, penangan kasus, dan spesialis resepsi.
Badan suaka UE akan mengembangkan standar di seluruh Uni Eropa untuk menangani dan memutuskan permohonan suaka, dan juga akan bertanggung jawab untuk memantau fungsi sistem suaka nasional. Badan tersebut juga akan ditugaskan untuk membantu pemukiman kembali pemohon yang ditolak di negara-negara non-Uni Eropa.
September lalu, Komisi Eropa telah mengusulkan kesepakatan baru tentang migrasi dan suaka, terutama berfokus pada pemulangan, pemeriksaan sebelum masuk, dan kemitraan dengan negara ketiga untuk mencegah arus migrasi. Badan tersebut merupakan salah satu rekomendasi dari paket reformasi berdasarkan proposal dari 2016.
Keputusan dewan UE memberikan lampu hijau terakhir untuk undang-undang tersebut setelah Parlemen Eropa menyetujuinya bulan lalu, menyusul kesepakatan politik yang dicapai kedua lembaga tersebut pada Juni lalu. Tahun lalu, negara-negara anggota Uni Eropa memberikan perlindungan internasional kepada lebih dari 280 ribu orang.