REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Li Zhi Hao, atau dipanggil Leo, roaster asal Guangzhou berhasil menjuarai kompetisi roasting kopi Indonesia yang digelar baru-baru ini di China.Ia berhasil menyisihkan 60 roaster lainnya yang berasal dari 31 kota, di antaranya Shanghai, Suzhou, Foshan, Huizhou, Xiamen, Haikou, Tianjin, Beijing, dan Guangzhou.
Kompetisi ini menilai hasil dari proses roasting(memasak) biji kopi asal Indonesia. Tampaknya mudah untuk memasak biji kopi. Tapi roasting adalah bagian paling krusial dari seluruh proses pengolahan kopi yang sangat panjang mulai dari panen hingga penyeduhan.
Alasannya, roasting akan menentukan cita rasa kopi yang akan dihasilkan. Cita rasa kopi mampu divariasikan sesuai selera, tergantung pada bagaimana proses roasting ini dilakukan.
Kompetisi roasting kopi Indonesia ini diselenggarakan oleh Wellica Guangzhou, perusahaan ekspor impor produk Indonesia, yang didukung oleh Konsulat Jenderal RI di Guangzhou. Gagasan kompetisi muncul dari Pek Kian, pemilik Wellica Guangzhou, setelah melihat animo tinggi para roaster Chin mengikuti kompetisi roasting serupa yang menggunakan kopi luar negeri seperti biji kopi Ethiopia, Kolombia, Brazil, dan Panama.
Gagasan kompetisi roasting kopi Indonesia pun kemudian disebarkan ke komunitas kopi China. Panitia berhasil menjaring 61 peserta dari berbagai kota, yang hampir semuanya telah memiliki kedai kopi.
Untuk penyelenggaraan kali pertama ini, Wellica memilih biji kopi Ciwidey, coffee specialty yang terkenal memiliki kekhasan cita rasa yang segar, hasil kombinasi rasa buah dan kacang-kacangan. Wellica mengemas biji kopi mentah dan dari Guangzhou dikirimkan ke alamat masing-masing roaster untuk di-roast.
Para roaster kemudian memasak biji kopi tersebut dan mengirimkannya ke Tianjin, untuk diseduh dan proses penilaian oleh tiga juri independen.
Setelah melalui keseluruhan proses lebih dari dua bulan, akhir November lalu juri menetapkan tiga pemenang.
Piagam penghargaan untuk pemenang ditandatangani Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun. Penghargaan ini diserahkan Kamis (9/12) secara online.
"Semoga melalui kompetisi ini, para roaster Xhina dapat semakin terpacu untuk berinovasi dan berkreasilainnya dengan menggunakan kopi asal Indonesia," kata Djauhari dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (11/12).
Wellica Guangzhou sendiri berencana untuk selenggarakan acara kompetisi diawal tahun 2022, dengan mengangkat coffee specialty dari daerah lain di Indonesia seperti Gayo dan Toraja.