Iran membantah mengembangkan senjata nuklir dan menekankan hanya ingin menguasai teknologi nuklir untuk tujuan damai. Persiapan AS-Israel ini menggarisbawahi kekhawatiran Barat tentang sulitnya pembicaraan nuklir dengan Iran. Pemerintah Presiden Joe Biden mengharapkan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan oleh pendahulunya Donald Trump.
Namun para pejabat AS dan Eropa telah menyatakan kekecewaannya setelah pembicaraan nuklir pekan lalu mengenai tuntutan besar-besaran oleh pemerintah baru Iran. Ini pun meningkatkan kecurigaan di Barat bahwa Iran bermain-main dengan waktu sambil memajukan program nuklirnya. Namun dalam pernyataan terbaru Iran, Presiden Ebrahim Raisi menyatakan bahwa negaranya serius dalam pembicaraan nuklir.