REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Boris Johnson pada Senin (13/12) mengatakan, satu pasien yang terinfeksi varian omicron telah meninggal dunia. Johnson memperingatkan bahwa Inggris kini menghadapi "gelombang pasang" kasus varian omicron.
"Sayangnya setidaknya satu pasien kini telah dipastikan meninggal dunia terkait omicron," kata Johnson.
Johnson telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat, sejak Inggris mendeteksi kasus pertama omicron pada 27 November. Dia mendesak orang-orang mendapatkan suntikan booster, untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 yang dapat membuat sistem kesehatan kewalahan Johnson mengatakan setiap orang berusia 18 tahun ke atas akan mendapatkan suntikan vaksin ketiga pada akhir Desember, sebagai tanggapan atas meluasnya varian omicron.
"Saya khawatir bahwa dua dosis vaksin saja tidak cukup untuk memberikan tingkat perlindungan yang kita semua butuhkan. Tetapi kabar baiknya adalah para ilmuwan kami yakin bahwa dengan dosis ketiga atau dosis booster, kita semua dapat meningkatkan tingkat perlindungan kita kembali," kata Johnson.
Johnson mengatakan, target pemberian vaksin booster pada 31 Desember hanya berlaku untuk Inggris. Sementara Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara diharapkan dapat mempercepat kampanye vaksinasi mereka.
Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, mengatakan, varian omicron menyebar pada tingkat fenomenal. Varian tersebut saat ini menyumbang sekitar 40 persen dari total infeksi Covid-19 di London.
Sejauh ini, lebih dari 80 persen orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah menerima dua dosis vaksin. Sementara 40 persen orang dewasa di Inggris telah mendapatkan tiga dosis vaksin.
Kepala petugas medis Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara mengatakan, varian omicron menimbulkan risiko tambahan pada layanan publik dan perawatan kesehatan. Mereka merekomendasikan untuk menaikkan level waspada dari tingkat 3 menjadi tingkat 4 pada skala 5 poin.
Para dokter mengatakan, bukti awal menunjukkan varian omicron menyebar jauh lebih cepat daripada varian delta. Pejabat Inggris mengatakan, varian omicron kemungkinan akan menggantikan varian delta sebagai strain dominan di Inggris dalam beberapa hari mendatang.