Selasa 14 Dec 2021 00:37 WIB

Remaja Rusia Lakukan Bom Bunuh Diri di Sekolah Ortodoks

Remaja Rusia 18 tahun melakukan bom bunuh diri di sebuah biara di selatan Moskow

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi pengeboman. Remaja Rusia 18 tahun melakukan bom bunuh diri di sebuah biara di selatan Moskow.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi pengeboman. Remaja Rusia 18 tahun melakukan bom bunuh diri di sebuah biara di selatan Moskow.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang lulusan sekolah Ortodoks yang berusia 18 tahun melakukan bom bunuh diri di sebuah biara di selatan Moskow pada Senin (13/12). Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan insiden ini melukai setidaknya satu remaja.

"Seorang lulusan berusia 18 tahun dari lembaga pendidikan ini memasuki gedung gimnasium Ortodoks biara Vvedenskiy Vladychniy dan meledakkan dirinya," kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri, dilansir Al Arabiya.

Baca Juga

Kementerian Dalam Negeri menyebut seorang anak berusia 15 tahun terluka dalam serangan yang terjadi di kota Serpukhov, di selatan Moskow. Kementerian mengatakan staf sekolah telah dievakuasi dan informasi tentang korban lain sedang diklarifikasi.

Beberapa kantor berita Rusia mengatakan tujuh orang terluka dalam serangan itu. Jaksa Moskow mengunggah video dari tempat kejadian. Polisi dan mobil ambulans berada di luar biara di tengah hujan salju.

Komite Investigasi yang menyelidiki kejahatan besar telah mengirim detektif ke tempat kejadian. Rusia telah mengalami peningkatan serangan remaja di sekolah dalam beberapa tahun terakhir.

Pada September, seorang mahasiswa membunuh enam orang dan melukai puluhan lainnya di sebuah perguruan tinggi di kota Ural, Perm. Kemudian pada Mei, seorang anak berusia 19 tahun melepaskan tembakan di sekolah lamanya di pusat kota Kazan dan menewaskan sembilan orang.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement