REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - India melaporkan penghitungan terendah kasus Covid-19 aktif sejak 18 bulan pada Senin (13/12) waktu setempat. Penurunan drastis angka kasus ini membuat warga percaya diri untuk tidak memakai masker di tempat umum tapi tetap mengkhawatirkan di tengah adanya varian Omicron.
Banyak warga India berdiri atau duduk berdekatan satu sama lain tanpa mengenakan masker. Masker terlihat hanya menutupi dagu mereka. Hal ini terlihat pada aksi demonstrasi yang diadakan oleh partai politik di beberapa negara bagian sebelum pemilihan.
Hal serupa terjadi sebelum varian Delta menghancurkan India mulai April. Menurut data Kementerian Kesehatan India, kasus telah turun tajam sejak April, dengan total kasus Covid-19 aktif 91.456 pada Senin pagi, terendah dalam 561 hari.
Namun kasus varian Covid-19 baru, Omicron, telah meningkat menjadi setidaknya 36 di India. Kasus Omicron menyumbang tiga persen dari urutan virus yang dianalisis di negara itu dalam dua pekan terakhir, sedangkan Delta menghitung sisanya.
Otoritas kesehatan telah mendesak masyarakat untuk memakai masker yang menutupi mulut dan hidung di depan umum. "Grafik penurunan penggunaan masker dapat merugikan kita," kata pejabat tinggi kesehatan India Vinod Kumar Paul dalam jumpa pers baru-baru ini. "Masker adalah vaksin universal, bekerja pada setiap varian," katanya menambahkan.
Menurut data dari Institute of Health Metrics and Evaluation, penggunaan masker di tempat umum di seluruh India telah turun ke tingkat terakhir pada Maret, sebelum gelombang kedua. Pemakaian masker saat ini diperkirakan mencapai 59 persen, hampir sama seperti pada Maret, setelah mencapai puncaknya 81 persen pada Mei.
India melaporkan 7.350 kasus Covid-19 baru pada Senin (13/12). Total kasus sejak pandemi menjadi 34,69 juta. Sementara kematian akibat Covid-19 meningkat 202 menjadi 475.636.