REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran menyatakan negara itu mungkin telah mencapai puncak gelombang epidemi kelima Covid-19, Selasa (14/12). Para ahli kesehatan memproyeksikan awal gelombang keenam akan terjadi pada Januari.
"Tampaknya kita telah mencapai puncak epidemi di negara kita, puncak yang sangat tinggi, 50 ribu kontaminasi per hari sekarang. Ini adalah yang tertinggi yang kami alami sejak awal pandemi," kata Veran kepada anggota parlemen di Majelis Nasional, dikutip dari Anadolu Agency.
Veran mengatakan krisis kesehatan negara itu kemungkinan akan memburuk dengan meningkatnya penerimaan rumah sakit dalam dua pekan ke depan. Pernyataan keprihatinannya muncul di tengah ditemukannya kasus varian Omicron yang dianggap sangat menular.
Berbicara kepada berita FranceInfo, juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengonfirmasi 133 kasus varian telah diidentifikasi sejauh ini dan mungkin ada lebih banyak lagi. Sementara angka-angka ini lebih rendah daripada kasus di Inggris yang bertanggung jawab atas 40 persen kasus.
Namun, para ahli percaya Prancis dapat mengalami situasi serupa dalam beberapa pekan. Epidemiolog Pascal Crepey mengatakan Omicron menyebar lebih cepat daripada varian Delta dan memengaruhi populasi yang diyakini kebal sampai sekarang.
Direktur Jenderal Bantuan Publik Rumah Sakit Paris (AP-HP) Martin Hirsch menyebut gelombang epidemi keenam akan dimulai pada Januari. Meskipun tingkat vaksinasi di negara itu tinggi, orang harus menjaga kewaspadaan selama pertemuan keluarga, pertemuan untuk musim liburan, dan perayaan Tahun Baru. Karena jika tidak, rumah sakit akan terlalu penuh.