REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Kasus infeksi harian Covid-19 Afrika Selatan, Rabu (15/12) kemarin, menembus rekor. Gelombang wabah keempat virus korona diyakini disebabkan oleh varian omicron.
NICD juga melaporkan 54 kasus kematian terkait Covid-19 dan 620 pasien rawat inap. Afrika Selatan negara Afrika yang paling terdampak pandemi virus korona. Pada November lalu Afrika Selatan mendeteksi varian omicron yang memicu peringatan akan terjadinya lonjakan kasus infeksi di seluruh dunia.
Omicron sudah terdeteksi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) melabelkannya sebagai varian yang 'sangat mengkhawatirkan'.
Ilmuwan menduga omicron lebih menular melihat cepatnya kasus infeksi merangkak naik. Mereka memperingatkan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan mengenai tingkat gejala yang ditimbulkan varian ini.
Beberapa dokter dan peneliti di Afrika Selatan melaporkan kemungkinan Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan. Namun, hal itu dapat dijelaskan dengan tingginya tingkat varian Covid-19 sebelum dan 38 persen orang dewasa di negara itu sudah divaksin lengkap.
Penelitian yang dirilis Selasa kemarin mengungkapkan sejak omicron muncul vaksin Pfizer-BioNTech kurang efektif mencegah pasien Covid-19 masuk rumah sakit.