REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Pemerintah Swedia akan mewajibkan pengunjung dari negara Nordik lain untuk menunjukkan kartu pas vaksin. Swedia memperketat perbatasannya karena angka infeksi virus corona merangkak naik dan adanya kekhawatiran pada varian Omicron.
"Varian virus baru Omicron menyulitkan bagaimana virus akan berkembang, di Swedia posisi kami relatif lebih baik, tapi bahkan di sini pun angka infeksi dan beban pada sistem kesehatan naik," kata Menteri Kesehatan Swedia Lena Hallengren dalam konferensi pers, Kamis (16/12).
Perluasan kartu pas vaksin ke negara-negara Nordik akan mulai diberlakukan pada 21 Desember. Sebelumnya hanya pengunjung dari negara-negara Nordik yang tidak wajib menunjukkan kartu pas vaksin di Swedia.
Pihak berwenang memperingatkan sejumlah peraturan pembatasan sosial mungkin akan diperketat pekan depan. Ketika Badan Kesehatan Masyarakat merilis prediksi mereka dalam perkembangan pandemi ke depan.
Pada Kamis kemarin Swedia melaporkan 4.022 kasus baru, lebih rendah dibanding satu hari sebelumnya tapi masih angka infeksi harian tertinggi sejak akhir musim semi. Swedia yang berpopulasi 10 juta orang kini merawat 500 pasien Covid-19 di rumah sakit, sekitar 79 di antaranya di unit gawat darurat.
"Kami mengalami peningkatan kasus dan ini juga menyebabkan beban pada sistem kesehatan lebih tinggi," kata pejabat Badan Kesehatan Swedia Britta Bjorkholm.
Ia menambahkan diperkirakan kasus infeksi akan terus meningkat. Swedia sudah mengkonfirmasi 84 kasus infeksi varian Omicron tapi Bjorkholm mengatakan angka sebenarnya dapat lebih tinggi karena sekuensing butuh waktu dua pekan.
Negara tetangga yakni Denmark yang populasinya setengah dari Swedia melaporkan 10 ribu kasus baru pada Kamis kemarin. Pemerintah moderat-kiri Swedia menyusun peta jalan tiga tahap dalam merespon peningkatan kasus infeksi.
Norwegia memperketat peraturan pembatasan sosial untuk membatasi penyebaran varian Omicron. Angka infeksi dan rawat inap akibat Covid-19 di negara itu juga meningkat tajam. Menjelang Natal, Denmark juga menerapkan kembali banyak peraturan pembatasan sosial seperti menutup sekolah dasar.