REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE - Kementerian kesehatan Selandia Baru pada Kamis mengonfirmasi kasus pertama virus corona varian Omicron di negara itu.
"Pengurutan keseluruhan genom atau Whole genome sequencing (WGS) telah mendeteksi kasus pertama varian Omicron di Selandia Baru," kata kementerian kesehatan negara itu, sambil menambahkan bahwa pasien Covid-19 tersebut tiba di Auckland dari Jerman melalui Dubai pada 10 Desember.
Pasien telah divaksinasi secara tuntas dengan dua dosis vaksin Pfizer, dan saat ini menjalani isolasi di Christchurch, tambah kemenkes. Direktur Jenderal Kesehatan Dr. Ashley Bloomfield mengatakan bahwa sementara kedatangan varian baru "mengkhawatirkan", Selandia Baru berada di posisi yang tepat untuk menangani kasus Omicron.
“Kami tahu seberapa cepat Omicron telah menyebar secara global. Jadi penting untuk memastikan setiap kasus perbatasan yang terdeteksi menjalani pengurutan genom yang mendesak,” ungkap dia.
“Kami telah melakukan semua yang kami bisa untuk siap menghadapi Omicron dan menjauhkannya dari komunitas sejak varian pertama kali diidentifikasi,” tutur Bloomfield.
Dengan 90 persen dari populasi yang memenuhi syarat sekarang mendapat dosis ganda, dan program booster sedang berlangsung, warga Selandia Baru terlindungi dengan baik, kata Bloomfield.
Negara ini telah melaporkan 13.238 kasus infeksi dan 48 kematian akibat Covid-19. Presiden Komisi Uni Eropa Ursula Von der Leyen mengatakan Omicron bisa menjadi varian dominan baru di Eropa pada awal tahun depan.