Jumat 17 Dec 2021 15:08 WIB

Korban Wafat Pertama Infeksi Omicron di Inggris Rupanya Penganut Teori Konspirasi

Anak tiri korban wafat pertama akibat omicron di Inggris sebut ayahnya antivaksinasi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pejalan kaki memakai masker saat melewati mural di London, Selasa, 30 November 2021. Korban wafat pertama akibat omicron di Inggris ialah seorang pria berusia 70-an yang tidak divaksinasi. Anak korban menyebut ayahnya penganut teori konspirasi.
Foto:

Peluncuran booster

Lebih dari 650 ribu booster diberikan dengan antrean panjang warga yang mengular untuk disuntik di sentra vaksinasi maupun farmasi pada Rabu (15/12). Kepala kesehatan telah mengganti aturan menunggu 15 menit hingga memungkinkan NHS memberikan 1 juta suntikan ekstra setiap pekan.

Masyarakat setempat juga didesak untuk mengurangi minum dengan teman dan kolega jika mereka ingin melihat keluarga mereka saat hari Natal. Sementara itu, Chief Medical Officer Prof Chris Whitty dan perdana menteri mendesak masyarakat untuk memprioritaskan interaksi sosial yang benar-benar penting saja demi mengindari risiko tertular strain omicron dan melewatkan Natal.

Mereka mengatakan, memilih untuk berpesta di tempat dengan ventilasi yang baik, bertemu di luar ruangan, dan mengikuti aturan yang masuk akal dapat membantu menghentikan penyebaran virus. Di sisi lain, perusahaan perhotelan menyebutnya sebagai pukulan bagi industri yang sedang berjuang di waktu tersibuknya sepanjang tahun.

Industri perhotelan menganggap kebijakan tersebut laksana penguncian melalui pintu belakang. Mereka pun menyebut, dana talangan sudah saatnya dikucurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement