Jumat 17 Dec 2021 18:57 WIB

Ukraina akan Buka Kedutaan di Yerusalem Tahun Depan

Pembukaan kedutaan menjadi langkah Ukraina mengakui Yerusalem ibukota Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ukraina akan membuka kedutaan besar di Yerusalem tahun depan. Ilustrasi.
Foto: AP/Andy Buchanan/AFP Pool
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ukraina akan membuka kedutaan besar di Yerusalem tahun depan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ukraina akan membuka kedutaan besar di Yerusalem tahun depan. Duta Besar Ukraina untuk Israel, Yevgen Korniychuk, mengatakan pembukaan kedutaan tersebut merupakan langkah Ukraina untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Korniychuk menuturkan rencana pembukaan kedutaan besar tersebut masih belum resmi. Namun dia telah membahas masalah tersebut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Oktober lalu.

Baca Juga

Presiden Zelensky dijadwalkan mengunjungi Israel tahun depan. Dalam pidato perayaan 30 tahun hubungan diplomatik Ukraina-Israel, Zelensky mengatakan kedua negara memiliki kesamaan yaitu menghargai kebebasan dan berjuang untuk tanah air masing-masing.

“Baik Ukraina dan Yahudi menghargai kebebasan dan mereka bekerja sama untuk masa depan negara agar sesuai dengan keinginan kita, dan bukan masa depan yang diinginkan orang lain untuk kita. Israel telah menjadi contoh bagi Ukraina,” ujar Zelensky dilansir Middle East Eye, Jumat (17/12).

Menteri Urusan Yerusalem Ze'ev Elkin yang dibesarkan di Ukraina berharap Ukraina dapat segera membuka kedutaan di Yerusalem. Menurut Times of Israel, Elkin memberikan hadiah kepada Korniychuk berupa artefak berusia 2.700 tahun yang bertuliskan kata "Yerusalem" dalam bahasa Ibrani. Artefak itu diserahkan pada perayaan 30 tahun hubungan Israel-Ukraina pada Kamis (16/12) lalu.

Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018. Kemudian Guatemala dan Kosovo mengambil tindakan serupa yaitu membuka kedutaan di Yerusalem. Serbia juga telah menyatakan niatnya untuk memindahkan kedutaan mereka.

Presiden AS Joe Biden tidak berencana untuk memindahkan kedutaan AS kembali ke Tel Aviv. Akan tetapi Biden berencana untuk membuka kembali kantor diplomatik AS di Yerusalem Timur yang diduduki untuk melayani warga Palestina Israel.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang tidak terbagi. Status ini tidak diakui secara internasional. Israel mencaplok Yerusalem bersama dengan Tepi Barat dan Gaza dalam perang Timur Tengah 1967.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement