Selasa 21 Dec 2021 12:17 WIB

Omicron Sumbang 73 Persen Kasus Baru Covid-19 di AS

Peningkatan infeksi varian omicron hampir enam kali lipat dalam satu minggu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto:

Pejabat CDC mengatakan mereka belum memiliki perkiraan berapa banyak pasien rawat inap atau kematian karena omicron. Walensky mengatakan, infeksi yang disebabkan oleh varian Delta masih cukup banyak. "Saya mengantisipasi bahwa seiring waktu Delta itu akan dipadati oleh Omicron," kata Walensky.

Para ilmuwan di Afrika pertama kali memperingatkan tentang varian baru Covid-19, yaitu varian Omicron. Pada 26 November Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Omicron sebagai varian yang harus mendapatkan perhatian. Sejak saat itu, varian Omicron telah muncul di sekitar 90 negara.

Sejauh ini belum diketahui apakah varian Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tidak.  Studi awal menunjukkan bahwa, suntikan booster merupakan peluang terbaik dalam mencegah infeksi omicron. Tetapi tanpa dosis ketiga, vaksinasi dapat menawarkan perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah dan kematian.

“Jika Anda akan berinteraksi dengan masyarakat, jika Anda ingin memiliki jenis kehaidupan apa pun, omicron akan menjadi sesuatu yang Anda temui, dan cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan divaksinasi sepenuhnya," ujar seorang sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Amesh Adalja.

Adalja mengatakan, dia tidak terkejut dengan data CDC yang menunjukkan bahwa omicron menyalip delta di AS. Dia memperkirakan penyebaran omicron terjadi selama musim liburan. Omicron dapat menimbulkan komplikasi serius di antara kelompok yang tidak divaksinasi. Varian omicron dapat membuat rumah sakit sudah terbebani oleh varian delta, semakin kewalahan.

Kepala Scripps Research Translational Institute, Eric Topol, mengatakan, negara-negara lain telah mencatat penyebaran omicron dengan cepat. Tetapi data AS menunjukkan loncatan yang luar biasa dalam waktu singkat.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement