Selasa 21 Dec 2021 16:21 WIB

Penasihat Keamanan AS akan ke Israel Bahas Nuklir Iran

Jake Sullivan akan membicarakan program nuklir Iran dengan Perdana Menteri Israel

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pria berjalan dengan latar mural bendera Iran. Jake Sullivan akan membicarakan program nuklir Iran dengan Perdana Menteri Israel. Ilustrasi.
Foto: EPA
Pria berjalan dengan latar mural bendera Iran. Jake Sullivan akan membicarakan program nuklir Iran dengan Perdana Menteri Israel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan dijadwalkan akan mengunjungi Israel pada Selasa (21/12) waktu setempat. Sullivan akan membicarakan program nuklir Iran dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Menurut pejabat senior pemerintahan Joe Biden, Sullivan berangkat bersama direktur Timur Tengah Dewan Keamanan Nasional Brett McGurk dan pejabat AS lainnya. Mereka diperkirakan akan tiba di Israel pada Selasa. Sullivan juga akan bertemu dengan Presiden Palestina Mohammed Abbas di Ramallah, Tepi Barat untuk membahas penguatan hubungan AS dengan Palestina.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan Sullivan akan menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Israel dalam pembicaraan dengan pejabat Israel. Sementara di Ramallah dengan Abbas, Sullivan akan membahas upaya berkelanjutan untuk memperkuat hubungan AS-Palestina dan memajukan perdamaian dan keamanan bagi warga Palestina dan Israel.

Perjalanan pejabat AS ke Israel dimungkinkan akan didominasi oleh ancaman yang dirasakan dari Iran terkait lambatnya perundingan Wina soal kesepakatan nuklir 2015. Pejabat pemerintahan Biden menyebut AS dan Israel akan diskusi tentang perkembangan Iran menyoal diskusi kesepakatan nuklir.

"Kami akan berbicara tentang di mana kami melihat keadaan program nuklir Iran dan beberapa jadwalnya," kata pejabat yang enggan menyebutkan jati dirinya seperti dilansir laman Jerusalem Post, Selasa.

"Ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk duduk berhadap-hadapan dan berbicara tentang keadaan pembicaraan, kerangka waktu di mana kami bekerja dan untuk menekankan kembali bahwa kami tidak punya banyak waktu," ujarnya menambahkan.

AS meyakini waktu terobosan Iran untuk memproduksi cukup uranium yang diperkaya tinggi untuk satu senjata nuklir itu sangat singkat dan mengkhawatirkan. Namun Iran tetap membantah mencoba mengembangkan senjata nuklir.

AS dan Israel pun sepenuhnya sepakat Iran tidak boleh diizinkan mengembangkan senjata nuklir. Pembicaraan antara Iran dan kekuatan dunia telah ditunda hingga pekan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement