Kamis 23 Dec 2021 14:56 WIB

Presiden Palestina Bahas Pendudukan Israel dengan Utusan AS

Abbas menekankan pentingnya menghormati situs bersejarah Masjid Al-Aqsa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto: EPA-EFE/FELIPE TRUEBA
Presiden Palestina Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menerima kunjungan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan di Ramallah, Rabu (22/12). Mereka membahas sejumlah isu, termasuk perihal pendudukan Israel.

“Selama pertemuan di markas kepresidenan di Ramallah, Presiden Abbas menjelaskan kepada pejabat AS tentang perkembangan terbaru di wilayah Palestina, kebutuhan untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Negara Palestina, dan menghentikan kegiatan pemukiman (ilegal),” kata kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya.

Baca Juga

Abbas pun menekankan pentingnya menghormati situasi historis di Masjid Al-Aqsa. Dia turut menyampaikan kepada Sullivan tentang perlunya menghentikan pengusiran warga Palestina di wilayah Yerusalem. Abbas menegaskan, aksi-aksi sepihak Israel merusak prospek solusi dua negara.

Terkait hubungan bilateral, Abbas menggarisbawahi pentingnya memperkuat hubungan AS-Palestina. Hambatan yang dapat mencegah hal demikian terjadi harus bisa diatasi.

Pada kesempatan itu, Jake Sullivan menyampaikan salam Presiden AS Joe Biden kepada Abbas. Sullivan menekankan, AS berkomitmen terhadap penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui mekanisme solusi dua negara. Sullivan mengatakan, penting bagi semua pihak mengambil aksi bersama guna menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Pemerintahan Biden telah menyampaikan rencananya membuka kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem. Hal itu diharapkan dapat memulihkan dapat memperdalam hubungan Washington dengan Palestina.

Pada Desember 2017, AS, di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS menjadi negara pertama di dunia yang memberi pengakuan semacam itu. Pada Mei 2018, Washington memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel ke Yerusalem. Di tahun yang sama, pemerintahan Trump menutup konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem Timur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement