REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in mengabulkan permohonan pengampunan mantan Presiden Park Geun-hye yang dipenjara atas kasus korupsi. Pengumuman Kementerian Kehakiman Korsel ini disampaikan menjelang pemilihan presiden tahun depan.
Park Geun-hye merupakan presiden demokratis Korsel pertama yang diturunkan dari jabatannya. Pengadilan Konstitusi memenangkan hasil pemungutan suara parlemen atas pemakzulannya pada 2017 yang digelar karena skandal yang melibatkan dua kepala perusahaan multinasional Samsung Electronics.
Ia diturunkan setelah dinyatakan bersalah berkolusi dengan tangan kanannya menerima puluhan miliar won dari kolongmerat besar. Dana tersebut mengalir ke keluarganya dan yayasan nonprofit yang ia dirikan.
Pada Januari lalu pengadilan tinggi Korsel memutuskan hukuman 20 tahun penjara untuk Park atas dakwaan penyupan, kasus yang menjatuhkannya dari kursi presiden. Putusan tersebut mengakhiri proses hukum kasus Park dan untuk pertama kalinya membuka kemungkinan pengampunan.
Namun pendahulu Park, mantan Presiden Lee Myung-bak yang juga dipenjara atas kasus korupsi tidak dapat pengampunan."Kami telah memasukan mantan Presiden Park untuk mengatasi sejarah yang tidak menguntungkan, mewujudkan persatuan rakyat dan memberi kesempatan untuk mengambil langkah baru menuju masa depan," kata Menteri Kehakiman Korsel Park Beom-kye dalam konferensi pers, Jumat (24/12).
Keputusan itu diambil setelah banyak pendukung dan politisi partai konservatif Partai Kekuatan Rakyat yang kini oposisi pemerintah mendesak Park diampuni sebelum pemilihan presiden bulan Maret Kandidat dari Partai Demokrat yang kini berkuasa, Lee Jae-myung dan kandidat Partai Kekuatan Rakyat Yoon Suk-yeol bersaing ketat dalam jajak pendapat akhir-akhir ini.
Politisi dari partai oposisi mengatakan Park mengalami masalah kesehatan selama dipenjara. Termasuk menjalani operasi bahu.