REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss kembali memperingatkan Rusia agar tidak melakukan agresi militer pada Ukraina. Ia mengingatkan kesalahan tersebut akan sangat merugikan Moskow. Tapi ia menyambut kesediaan Rusia untuk berunding.
"Setiap inkursi Rusia akan menjadi kesalahan strategis besar dan akan ditanggapi dengan kekuatan termasuk sanksi-sanksi yang terkoordinasi dengan mitra-mitra kami untuk merugikan kepentingan dan ekonomi Rusia," kata Truss, dalam pernyataannya, Kamis (23/12).
"Satu-satunya jalan keluar dari situasi saat ini bagi Rusia melalui dialog dan saya menyambut baik fakta Rusia telah memberi sinyal bersedia untuk memasuki perundingan pada bulan Januari," tambahnya.
Kremlin membantah berencana menginvasi Ukraina dan mengatakan negara-negara Barat dicengkram Russophobia. Moskow mengatakan ekspansi NATO mengancam Rusia dan melanggar jaminan keamanan ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991.
Rusia dikabarkan mengirimkan tanggal perundingan jaminan keamanan ke AS. kantor berita Rusia, RIA melaporkan Kementerian Luar Negeri Rusia tidak menyebutkan tanggal spesifiknya.
Deputi Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan Moskow tidak akan menerima persyaratan awal untuk perundingan tersebut. Rusia ingin jaminan keamanan yang sah secara hukum dari Washington dan NATO.
Moskow ingin NATO tidak menerima proposal Ukraina untuk menjadi anggotanya atau mengerahkan pasukan dan senjata ke negara itu. Kiev bersikeras mereka memiliki hak untuk bergabung dengan NATO dan Moskow mungkin berencana untuk menginvasi bagian timur Ukraina karena mereka menumpuk puluhan ribu pasukan di perbatasan antara dua negara.