REPUBLIKA.CO.ID, PRANCIS -- Angka kasus infeksi harian virus corona Prancis kembali tembus rekor hingga mendekati 100 ribu kasus. Tren ini mendorong pemerintah menggelar rapat khusus mengenai pandemi yang diprediksi menghasilkan peraturan pembatasan sosial baru.
Pada Sabtu (25/12) pihak otoritas kesehatan Prancis melaporkan 94.124 kasus infeksi harian virus corona. Sementara angka pasien rawat inap Covid-19 tembus rekor tertinggi dalam tujuh bulan terakhir yakni sekitar 16.200 orang.
Kasus baru per tujuh hari juga tembus rekor dengan 66.417 kasus, naik tiga kali lipat hanya dalam satu bulan. Dalam 24 jam terakhir pasien Covid-19 di Prancis bertambah 167 orang sehingga totalnya menjadi 122.462 orang. Sejak awal pandemi Prancis telah mencatat 8,89 juta kasus infeksi, tertinggi ketujuh di dunia.
Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan Presiden Emmanuel Macron akan menggelar rapat Covid-19 pada Senin (26/12). Lalu langsung diikuti dengan rapat kabinet.
Prancis berencana meloloskan undang-undang yang kartu 'vaksinasi' yang diperlukan beberapa pekerjaan, mengunjungi bioskop dan bar. Undang-undang itu diharapkan diloloskan pada paruh pertama bulan Januari.
Tujuan utamanya agar kartu vaksin satu-satunya cara untuk masuk ke beberapa venue. Jadi masyarakat tidak bisa hanya menunjukkan bukti hasil tes negatif.
Pemerintah berharap langkah itu cukup untuk menahan varian Omicron yang menyebar dengan cepat. Varian itu sudah bertanggung jawab atas 20 persen kasus infeksi Covid-19 di Prancis.