Ahad 26 Dec 2021 21:24 WIB

Taliban Bubarkan Komisi Pemilihan Afghanistan

Pembubaran komisi pemilihan menunjukkan Taliban tidak percaya pada demokrasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Taliban Bubarkan Komisi Pemilihan Afghanistan. Seorang pejuang Taliban mengamankan daerah itu setelah sebuah bom pinggir jalan meledak di Kabul Afghanistan, Senin 15 November 2021. Bom itu meledak di jalan yang sibuk di ibukota Afghanistan pada hari Senin, melukai dua orang, kata polisi.
Foto: AP/Petros Giannakouris
Taliban Bubarkan Komisi Pemilihan Afghanistan. Seorang pejuang Taliban mengamankan daerah itu setelah sebuah bom pinggir jalan meledak di Kabul Afghanistan, Senin 15 November 2021. Bom itu meledak di jalan yang sibuk di ibukota Afghanistan pada hari Senin, melukai dua orang, kata polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Juru bicara pemerintahan Afghanistan Bilal Karimi menyatakan Taliban telah membubarkan komisi pemilihan Afghanistan, Sabtu (25/12). Panel itu mengawasi pemilihan selama pemerintahan yang didukung Barat sebelumnya.

"Komisi-komisi ini tidak perlu ada dan beroperasi," kata Karimi mengacu pada Komisi Pemilihan Independen (IEC) dan Komisi Pengaduan Pemilihan Independen.

Baca Juga

"Jika kami merasa perlu, Imarah Islam akan menghidupkan kembali komisi ini," ujarnya merujuk pada nama Afghanistan dalam pemerintahan Taliban.

IEC didirikan pada 2016, lembaga ini diberi mandat untuk menyelenggarakan dan mengawasi semua jenis pemilihan, termasuk pemilihan presiden. "Mereka telah mengambil keputusan ini dengan tergesa-gesa dan membubarkan komisi akan memiliki konsekuensi besar," kata Aurangzeb, yang memimpin IEC sampai jatuhnya rezim sebelumnya, dikutip dari Aljazirah.

"Jika struktur ini tidak ada, saya 100 persen yakin masalah Afghanistan tidak akan pernah terpecahkan karena tidak akan ada pemilihan umum," kata Aurangzeb.

Politikus senior pemerintahan Afghanistan sebelumnya Halim Fidai mengatakan keputusan untuk membubarkan komisi pemilihan menunjukkan bahwa Taliban tidak percaya pada demokrasi. "Mereka menentang semua institusi demokrasi. Mereka mendapatkan kekuasaan melalui peluru dan bukan surat suara," kata sosok yang menjadi gubernur empat provinsi selama 20 tahun terakhir.

Sebelum pengambilalihan Taliban, beberapa pejabat komisi pemilihan dibunuh oleh kelompok bersenjata. Karimi mengatakan pihak berwenang juga telah membubarkan dua departemen pemerintah  pekan ini, yaitu Kementerian Perdamaian dan Kementerian Urusan Parlemen.

Taliban pun sebelumnya telah menutup Kementerian Urusan Perempuan dan menggantinya dengan Kementerian untuk Mempromosikan Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan. Kementerian itu mendapatkan ketenaran selama tugas pertama Taliban berkuasa pada 1990-an karena menegakkan doktrin agama dengan keras.

https://www.aljazeera.com/news/2021/12/25/taliban-dissolves-afghanistan-election-commission

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement