REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia melaporkan angka kasus infeksi harian Covid-19 mereka tembus rekor untuk ketiga kalinya berturut-turut. Pada Ahad (26/12) jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 54.762 kasus, naik dibanding hari sebelumnya yang sebanyak 50.599 kasus.
Kementerian Kesehatan Italia mengatakan angka kematian berkaitan Covid-19 juga naik. Dari 141 kasus pada Sabtu (25/12) kemarin kini bertambah 144.
Sejak awal pandemi bulan Februari tahun lalu Italia melaporkan 136.530 kasus kematian terkait Covid-19. Negeri Menara Piza negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris.
Sampai saat Italia sudah melaporkan 5,57 juta kasus infeksi virus corona. Pasien Covid-19 yang di rumah sakit tapi tidak di unit gawat darurat bertambah 8.892 dari naik dari hari sebelumnya yang sebanyak 8.812.
Pasien Covid-19 di unit gawat darurat bertambah 106 pasien naik dari hari sebelumnya 102 pasien. Total pasien unit gawat darurat bertambah dari 1.038 menjadi 1.071.
Tes Covid-19 yang dilakukan pada Ahad ini juga bertambah dari hari sebelumnya. Sabtu kemarin dilakukan 929,775 tes pada Ahad ini dilakukan 969,752 tes.
Kondisi serupa juga terjadi di Prancis. Angka kasus infeksi harian virus corona Prancis kembali tembus rekor hingga mendekati 100 ribu kasus. Tren ini mendorong pemerintah menggelar rapat khusus mengenai pandemi yang diprediksi menghasilkan peraturan pembatasan sosial baru.
Pada Sabtu (25/12) pihak otoritas kesehatan Prancis melaporkan 94.124 kasus infeksi harian virus corona. Sementara angka pasien rawat inap Covid-19 tembus rekor tertinggi dalam tujuh bulan terakhir yakni sekitar 16.200 orang.
Kasus baru per tujuh hari juga tembus rekor dengan 66.417 kasus, naik tiga kali lipat hanya dalam satu bulan. Dalam 24 jam terakhir pasien Covid-19 di Prancis bertambah 167 orang sehingga totalnya menjadi 122.462 orang. Sejak awal pandemi Prancis telah mencatat 8,89 juta kasus infeksi, tertinggi ketujuh di dunia.
Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan Presiden Emmanuel Macron akan menggelar rapat Covid-19 pada Senin (26/12). Lalu langsung diikuti dengan rapat kabinet.
Prancis berencana meloloskan undang-undang yang kartu 'vaksinasi' yang diperlukan beberapa pekerjaan, mengunjungi bioskop dan bar. Undang-undang itu diharapkan diloloskan pada paruh pertama bulan Januari.
Tujuan utamanya agar kartu vaksin satu-satunya cara untuk masuk ke beberapa venue. Jadi masyarakat tidak bisa hanya menunjukkan bukti hasil tes negatif.
Pemerintah berharap langkah itu cukup untuk menahan varian Omicron yang menyebar dengan cepat. Varian itu sudah bertanggung jawab atas 20 persen kasus infeksi Covid-19 di Prancis.