REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Wabah flu burung telah menewaskan lebih dari 2000 burung bangau liar di cagar alam di Israel utara. Otoritas taman nasional setempat mengatakan, jumlah burung yang mati akibat flu musiman pada tahun ini cenderung lebih tinggi dari biasanya.
Seorang spesialis di Otoritas Taman dan Alam Israel, Ohad Hatsofe, mengatakan, 10 ribu burung lainnya diyakini terinfeksi flu burung. Seorang ilmuwan senior di otoritas tersebut, Uri Naveh, mengatakan, virus flu burung telah mempengaruhi Israel setiap tahun. Jumlah burung yang mati akibat wabah flu burung tahun ini jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.
"Jumlah yang mati tahun ini sangat luar biasa," ujar Naveh, dilansir Alarabiya, Senin (27/12).
Setiap tahun, sekitar 100 ribu burung bangau liar mencapai Israel sejak Oktober. Sebagian besar burung bangau liar berhenti di Lembah Hula, yang menjadi titik penting dalam jalur migrasi mereka menuju Afrika.
Flu burung atau H5N1 telah terdeteksi pada beberapa populasi ayam di Israel utara. Kementerian Pertanian Israel telah menangguhkan penjualan telur dari peternakan yang terkena dampak.
Virus H5N1 jarang menyebar di antara manusia. Namun, pada 2003 virus ini telah menewaskan sejumlah orang di berbagai negara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), H5N1 telah membunuh lebih dari 450 orang, terutama di Indonesia, Mesir dan Vietnam, sejak 2003.