Rabu 29 Dec 2021 13:06 WIB

Penembak Acak di Denver AS Bunuh Empat Orang

Pelaku tewas saat kontak senjata dengan kepolisian.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, DENVER -- Seorang pelaku penembakan tunggal membunuh empat orang dan melukai empat lainnya di Denver, AS. Pihak berwenang mengatakan penembakan dilakukan di beberapa lokasi dan polisi membunuh tersangka.

Kepolisian Denver Paul Pazen mengatakan penyidik belum menentukan motif dari penembakan yang terjadi pada Selasa (28/12)  pukul 17.00 waktu setempat. Pembantaian ini bermula ketika seorang pria menembak dan membunuh dua orang perempuan dan melukai seorang pria di dekat pusat kota Denver.

Baca Juga

Tersangka kemudian melarikan diri dengan mobil dan menembak seorang pria di sebelah timur pemukiman Cheesman Park, Denver. Pezer mengatakan kemudian tersangka kembali melepaskan tembak di pemukaman sebelah barat tapi tidak ada yang terluka.

Pazen mengatakan tersangka sempat baku tembak dari dalam mobil dengan polisi Denver yang mengejarnya. Tersangka menghentikan sebuah mobil polisi.

Dari sana pelaku pergi ke Kota Lakewood. Di sana ia menembak dan membunuh orang keempat. Juru bicara Kepolisian Lakewood John Romero tidak menyebutkan jenis usaha apa yang dimasuki tersangka.

Pelaku melarikan diri dari polisi Lakewood ketika mereka mencoba menghentikan mobilnya dan terlibat dalam baku tembak sebelum melarikan diri dan masuk ke sebuah hotel. Tersangka menembak dan melukai seorang karyawan.

Romero menambahkan kemudian tersangka kembali menembaki polisi, melukai satu orang di antaranya, sebelum akhirnya polisi menembaknya hingga tewas. Pihak berwenang tidak mengungkapkan identitas tersangka dan mengatakan penembakan ini masih diselidiki.

Romero mengatakan kondisi petugas polisi dan warga sipil yang terluka belum diketahui.

Seorang konsumen toko telepon seluler di Lakewood, Anne Wilson mengatakan ia mendengar suara tembakan. "Tujuh atau delapan tembakan dan kemudian ada serangkaian lima tembakan lagi," katanya pada stasiun televisi NBC.

Wilson mengatakan ia dan konsumen lainnya segera dibawa keluar oleh karyawan toko lewat pintu belakang sampai bahaya lewat. "Sangat menakutkan, kita hidup di masa yang menakutkan," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement