REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis terus berupaya meningkatkan tekanan pada orang-orang yang tidak divaksinasi agar mendapatkan suntikan. Desakan ini semakin kuat ketika negara itu melaporkan 208 ribu kasus baru Covid-19 pada Rabu (29/12).
"Sangat kecil kemungkinan kali ini Anda dapat melarikan diri (Covid-19). Virusnya menyebar terlalu cepat," ujar Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran merujuk kepada warga yang tidak menerima vaksin.
Vera mengatakan bahwa di rumah sakit umum Paris, 70 persen orang yang dirawat di unit perawatan intensif tidak divaksinasi. Dia juga menyarankan orang-orang yang paling rentan yang belum mendapatkan suntikan vaksin booster untuk melindungi diri dalam beberapa hari mendatang. "Jangan mengambil risiko," ujarnya.
Veran membela rencana pemerintah untuk mengizinkan hanya yang divaksinasi penuh untuk menikmati akses berkelanjutan ke tempat-tempat seperti restoran, bioskop, teater, museum, dan arena olahraga. Izin ini juga akan diperlukan pada kereta api, bus antar-regional, dan penerbangan domestik.
Veran mengatakan pada sidang parlemen bahwa rekor jumlah infeksi saat ini menunjukan lebih dari dua orang Prancis dites positif setiap detik untuk Covid-19. Dia memperkirakan bahwa sekitar 10 persen dari populasi Prancis telah melakukan kontak baru-baru ini dengan orang yang terinfeksi virus.